Laporan Wartawan Grid.ID, Puspita Rahayu
Grid.ID - Menjelang bulan suci Ramadan biasanya umat muslim melakukan ziarah ke makam orang tercinta.
Hal ini wajar dilakukan sekaligus sebagai pengingat bagi kita akan datangnya kematian.
Disebutkan bahwa Rasulullah SAW awalnya sempat melarang umatnya untuk melakukan ziarah kubur, namun kini telah kembali diperbolehkan.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah: كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
"Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian," (HR. Muslim).
"Tujuannya untuk mengingatkan kematian. Rasul dulu pernah melarang untuk ziarah kubur."
"Ketika zaman jahiliyah dulu orang-orang datang ke kuburan untuk meratapi kematian, menangisi dijadikan tempat sesembahan, maka Rasul melarang untuk ziarah kubur."
"Tapi ketika Islam sudah kuat, Rasul kemudian memperbolehkan ziarah kubur. Karena ziarah kubur dapat mengingatkan kita pada kematian,"
Lantas, seperti apa tata cara ziarah kubur?
Dikutip dari laman Tribun Gorontalo, berikut adalah penjelasannya.
Baca Juga: Doa Hari Pertama Puasa Ramadan 2023, Bisa Menghapus Dosa-dosa dan Dapat Pahala Berlimpah
Berwudhu
Sebelum memasuki makan sebaiknya kita berwudhu untuk mensucikan diri dan menyempurnakan niat.
Mengucap Salam
Sama halnya ketika masuk ke dalam rumah, kita juga dianjurkan mengucap salam ketika masuk ke makam.
Adapun bacaan salam tersebut adalah sebagai berikut:
Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah
Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.
Tidak Menduduki Kuburan
Satu hal yang perlu diingat saat berziarah adalah tidak menduduki kuburan.
Selain itu, hindari bernazar yang berkaitan dengan takziah, karena sesungguhnya nazar hanya ditujukan kepada Allah.
Berdoa
Inilah hal terpenting dalam tata cara berziarah kubur.
Kita hendaknya berdoa untuk memohon ampunan, rahmat, serta keselamatan kepada Allah SWT.
Berikut adalah bacaan doa ziarah kubur:
“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.”
“Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”
Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”
“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
Itulah beberapa tata cara berziarah kubur yang sesuai dengan anjuran Islam.
(*)