Dikutip dari TribunStyle.com, Selasa (6/2/2023), pria tersebut adalah Frank Hoogerbeets, seorang peneliti dari Solar System Geometry Survey (SSGEOS) yang mempelajari aktivitas seismik
Ia menyebut bahwa gempa M 7,5 itu bisa menerjang kawasan Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Tiga hari setelah ia mengungkapkan prediksinya, pada Senin (6/2/2023), gempa besar berkekuatan M 7,8 diikuti oleh dua gempa kuat lainnya menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah.
Bahkan, gempa berkekuatan M 7,8 ini juga menewaskan ribuan orang.
Cuitan Frank Hoogerbeets di Twitter yang awalnya tak mendapat perhatian secara serius pun kini menjadi viral.
Cuitannya berhasil mengumpulkan lebih dari 55,3 ribu retweet, 131,4 ribu suka, dan lebih dari 36,5 juta tampilan.
Sang peneliti mengungkapkan kesedihannya atas kejadian tersebut dan menulis di Twitter.
"Hati saya tertuju kepada semua orang yang terkena dampak gempa bumi besar di Turki Tengah."
"Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, cepat atau lambat ini akan terjadi di wilayah ini, mirip dengan tahun 115 dan 526," tulisnya.
Ia lantas mengatakan bahwa gempa bumi ini selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4-5 Februari.
Baca Juga: Gempa M 7,8 Guncang Turki, 140 Bangunan Hancur Rata dengan Tanah