Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Salah satu amalan yang sunnah dikerjakan di bulan Ramadan, terutama 10 hari terakhir adalah itikaf.
Bahkan, itikaf merupakan ibadah yang telah dilakukan oleh Nabi terdahulu sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT.
Melansir Tribunnews.com, itikaf adalah berdiam diri di masjid dalam rangka beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Itikaf juga merupakan bermuhasabah atau introspeksi diri terhadap perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.
Aktivitas ibadah yang dilakukan saat itikaf ini meliputi berdzikir, berdoa, membaca Al-Quran, salat sunnah, bershalawat, bertaubat, dan lainnya.
Ibadah ini dilakukan saat malam hari dan utamanya dilakukan di 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Saat dilakukan di bulan Ramadan, itikaf merupakan upaya meraih keutamaan Lailatur Qadar yang lebih baik dari 1000 bulan.
Pada sebuah haditsnya, Rasulullah SAW, bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beritikaf bersama beliau.
“Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR Ibnu Hibban).
Nah, itikaf dilakukan tidak sembarangan karena harus mengikuti tata cara yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut adalah tata cara itikaf yang meliputi niat, rukun, syarat, serta hal yang membatalkan, dikutip dari Kompas.com.