Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Teori tentang love language atau bahasa cinta belakangan memang populer dibicarakan.
Love language merupakan penggambaran lima cara seseorang dalam menerima dan mengekspresikan cinta dalam sebuah hubungan.
Hubungan yang dimaksud bukan hanya hubungan romantis antar pasangan, tapi juga hubungan antara sahabat ataupun hubungan antara orangtua dan anak.
Terdapat lima love language yang dikonsepkan oleh Gary Chapman dalam bukunya "The 5 Love Languages", yaitu:
1. Quality time atau menghabiskan waktu bersama
2. Act of service atau tindakan nyata
3. Words of affirmation atau kalimat penegasan atau pujian
4. Physical touch atau sentuhan fisik
5. Receiving gifts atau menerima hadiah
Untuk mengetahui love language masing-masing, sebenarnya ada tes yang bisa dilakukan secara online dan gratis.
Namun, ternyata kita bisa mengetahui love language pasangan tanpe perlu melakukan tes yang panjang.
Baca Juga: El Rumi Bocorkan Love Language yang Tak Disukainya, Penasaran?
Menurut Co-Founder Kelas Cinta, Lex dePraxis, ada dua cara ampuh untuk mengetahui love language atau bahasa cinta pasangan kita.
Yang pertama adalah dengan memperhatikan apa yang biasa dilakukan oleh si doi ke orang lain.
Sebab, bahasa cinta seseorang biasa tercermin dari perilaku berulang yang biasa dilakukan oleh seseorang.
"Kalau dia suka memberikan pujian, kemungkinan besar dia juga suka dipuji (words of affirmation)," kata Lex dalam acara Nge-date bareng Blibli di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).
Yang kedua, Lex juga menyarankan untuk memperhatikan keluhan yang biasa dilontarkan si doi.
"Dia biasa ngeluhnya apa? Kamu kurang waktu sama aku (quality time), kamu lebih mentingin kerjaan kamu. Mungkin itu bahasa cintanya dia. Dari dua itu kita bisa tahu dia sukanya apa," jelas Lex.
Sementara itu, Lex juga menyoroti seberapa pentingnya untuk mengetahui love language masing-masing dalam sebuah hubungan.
Ibarat sebuah tanki, love language bisa mengisi tanki cinta masing-masing dalam sebuah hubungan.
Ketika tanki itu penuh dengan ungkapan cinta, maka ada kemungkinan besar hubungan tersebut jauh dari konflik.
"Kalau kita rajin memberikan bahasa cinta satu sama lain, maka konflik berkurang. Sangat ngefek," ujar Lex.
"Ibaratnya ya ngisi bahasa cinta kayak ngisi tanki. Kalau tankinya full dengan kasih sayang dan merasa dicintai, kesalahan pasangan kita nggak pusingin. Kita akan lebih murah hati, lebih memaafkan. Tapi kalau tankinya kosong jarang diisi, kesalahan kecil (bisa bikin) marahnya luar biasa," tambahnya.
(*)