Laporan Wartawan Grid.ID, Puspita Rahayu
Grid.ID - Menyambut bulan suci Ramadhan 2023, ada banyak hal yang perlu dipahami.
Bulan suci Ramadhan 2023 tentu menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang, terutama umat muslim di seluruh dunia.
Segala amalan baik yang dilakukan di bulan suci Ramadhan 2023 bernilai pahala berlipat ganda.
Selain menjalani ibadah puasa, salat tarawih juga menjadi salah satu ibadah yang mendatangkan banyak kebaikan.
Tidak heran jika banyak orang berlomba-lomba melakukan amalan baik untuk menghimpun rida dari Allah SWT.
Salat tarawih adalah salat sunah yang dilakukan pada malam Ramadhan.
Lantas, seperti apa niatnya?
Dirangkum dari laman Bangkapos.com, berikut adalah doa niat salat tarawih:
Doa Niat Salat Tarawih Berjamaah
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Baca Juga: Doa Agar Amal Ibadah Selama Bulan Ramadan Diterima Allah SWT, Dibaca Sebelum Datang Bulan Puasa
(Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Doa Niat Salat Tarawih Sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala)
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
Doa Niat Salat Tarawih sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Sementara itu, pelaksanaan salat tarawih biasanya dilakukan dalam 11 rakaat atau 23 rakaat.
Baca Juga: Kondisi Terkini Indra Bekti Pasca Operasi Mata Kiri, Aldila Jelita Mohon Doa dari Warganet, Ada Apa?
Seperti dikutip dari lama kompas.com, berikut adalah masing-masing landasannya:
Salat Tarawih 11 Rakaat
Hadis pertama adalah yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Adapun hadis kedua diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
Salat Tarawih 23 Rakaat
Ada 3 landasan utama pelaksanaan salat tarawih 23 rakaat, yaitu:
- Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
- Hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
- Menurut sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat sebagaimana dilihat di kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata: "Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat."
(*)