"Kalau sekarang sih biasa aja ya, kita udah gak nganggep itu kayak apa-apa," kata Eriska.
"Itu tuh kayak emang kelebihan dia aja yang dikasih, dan kita sudah menerima itu," lanjutnya.
Eriska menyebut bahwa saat baru tahu sang anak mengidap ASD, ia kerap menangis.
"Berat banget, pas ada yang tanya kenapa aku nangis, nangis terus setiap hari," kata Eriska.
"Setiap ketemu orang, 'kok bisa kok kayak gini' gak kuat, setiap hari tuh nangis," sambungnya.
(*)