Grid.ID - Seorang perawat dilaporkan ke polisi setelah diduga sengaja memberikan obat bius dosis tinggi kepada pasiennya.
Akibat hal tersebut, 2 nyawa melayang di tangan sang perawat.
Motif dibalik aksi perawat memberikan obat bius pada pasiennya adalah agar ia bisa bebas bermain hp.
Melansir dari The Sunday Times, demi melancarkan aksinya, oknum perawat itu menyamar sebagai dokter.
Ia kemudian memberikan obat kepada pasien meskipun tidak memenuhi syarat.
Di pengadilan Jaksa mengatakan bahwa dia melakukan hal itu agar pasien tenang sehingga dia memiliki waktu luang pada jam kerjanya di salah satu rumah sakit terkemuka di Munich.
Mereka mengklaim petugas perawatan, yang diidentifikasi sebagai Mario G, diam-diam menyuntikkan campuran obat yang mematikan ke pasiennya dan menikmati berada dalam 'posisi berkuasa'.
Salah satu yang selamat adalah penyair Jerman terkenal Hans Magnus Enzensberger, yang disadarkan kembali setelah disuntik dengan obat penenang diazepam dan lorazepam.
Dua pasien yang meninggal berusia 80 dan 89 tahun.
Jika Mario G dinyatakan bersalah, dia menghadapi hukuman seumur hidup.
"Saya membuat kesalahan besar," katanya kepada pengadilan.
Mario G mengaku biasanya minum alkohol sebelum shift-nya di rumah sakit Rechts der Isar.
“Karena saya mabuk, hanya ada satu pilihan bagi saya: membius mereka. Saya sangat menyesal," lanjutnya.
Penuntut mengatakan bahwa petugas kesehatan itu sangat 'egois', memilih untuk membahayakan pasiennya sehingga dia bisa leluasa main hp saat mabuk.
Pria itu berkata dia tidak bermaksud membunuh siapa pun, dia hanya ingin pasiennya tenang.
Dia menambahkan bahwa dia memperhatikan pasien biasanya memiliki kateter urin dan tertidur lelap, yang membuat shift-nya lebih mudah.
Dia mengungkapkan bahwa dia biasanya menghabiskan €150 (Rp2,5 juta) sehari untuk alkohol dan bisa minum 30 gelas miras saat keluar.
“Ketika saya harus pergi bekerja, saya menaruh setengah botol parfum pada diri saya sendiri agar kamu tidak mencium baunya,” kata petugas kesehatan itu.
Tetapi hakim menyatakan keraguan bahwa konsumsi alkohol secara signifikan memengaruhi perilakunya, dengan melihat tinggi dan berat badannya.
Penuntut menambahkan bahwa motivasi pria itu mungkin untuk melihat pasien diresusitasi.
“Saya kemudian dapat memberi tahu teman dan keluarga lagi bahwa saya menjalani resusitasi di tempat kerja,” katanya di hadapan hakim.
Pria itu telah ditahan sejak 2020.
Namun, penyelidikan memakan waktu lama karena sulit bagi pejabat untuk membuat hubungan dengan pria tersebut.
Kecurigaan muncul setelah seorang dokter memperhatikan bahwa pasien akan memburuk saat ditangani Mario.
(TribunStyle/Amr)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Demi Bisa Main Hp saat Kerja, Perawat Tega Beri Pasien Obat Penenang, 2 Orang Tak Tertolong
(*)