Grid.id - Kabar sedih datang dari Ashanty.
Istri Anang Hermansyah itu baru saja didiagnosis menderita sinusitis kronis hingga harus berobat ke Singapura dan dioperasi.
"Tiba-tiba di hari ke 5 kok aku sesak napas, flu, batuk. Parah gitu. Sampai aku gak bisa napas. Akhirnya dibawa ke rumah sakit udah selesai pendarahan tiba-tiba divonis aku kena sinusitis yang parah," ungkap Ashanty saat ditemui Grid.ID di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).
Lalu, apa sebenarnya sinusitis?
Sinusitis merupakan kondisi di mana hidung mengalami infeksi atau peradangan pada sinus paranasal.
Sinusitis dapat terjadi secara akut atau kronis akibat virus, bakteri, jamur, alergi, dan reaksi autoimun.
Melansir Healthline, berikut jenis-jenis sinusitis berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
- Sinusitis akut, memiliki durasi terpendek yaitu gejala selama 1-4 minggu yang disebabkan oleh Infeksi virus, bakteri, atau alergi musiman
- Sinusitis subakut, gejala dapat berlangsung hingga 3 bulan yang umumnya terjadi dengan infeksi bakteri atau alergi musiman
- Sinusitis kronis, gejala berlangsung lebih dari 3 bulan yang terjadi akibat infeksi bakteri, alergi persisten atau masalah struktural hidung.
Faktor risiko
Siapa saja dapat mengalami sinusitis atau infeksi sinus.
Namun, menurut Healthline, kondisi medis dan faktor risiko tertentu lainnya dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkannya, seperti:
- Septum hidung yang menyimpang yaitu antara lubang hidung kanan dan kiri Anda bergeser secara tidak merata ke satu sisi
- Pertumbuhan tulang di hidung Polip hidung, pertumbuhan non-kanker di hidung
- Riwayat alergi
- Sistem kekebalan tubuh lemah
- Merokok Infeksi saluran pernapasan
- Cystic fibrosis, suatu kondisi yang menyebabkan lendir kental menumpuk di paru-paru
- Infeksi gigi
- Perjalanan pesawat dapat membuat Anda terpapar kuman dengan konsentrasi tinggi.