Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ. Artinya, “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Baca Juga: Ramadan 2023: Tata Cara Salat Sunnah Lailatul Qadar Lengkap dengan Bacaan Istighfar dan Doanya
2. Makan sahur
Meski ini adalah puasa sunnah, ada baiknya untuk tetap bangun untuk makan sahur setidaknya mendekati waktu subuh.
3. Menahan nafsu
Sama seperti puasa wajib Ramadan, puasa sunnah Sya'ban juga harus dijalani dengan tawadu' dan menahan nafsu.
4. Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
5. Segera berbuka saat waktu maghrib tiba
Keutamaan Puasa Sunnah Sya'ban:
kKeutaman puasa Sya’ban di antaranya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Syekh Nawawi al-Bantani sebagai berikut:
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
Baca Juga: Ramadan 2023: Bacaan Niat, Takaran, dan Alokasi Fidyah
(*)