Grid.ID - Kabar duka datang dari mantan kapten tim sepak bola Thailand, Duangphet Phromthep.
Di usianya yang masih muda, 17 tahun, mantan kapten tim sepak bola Thailand itu dikabarkan meninggal dunia di Inggris.
Nama Duangphet Phrompthep pertama kali dikenal saat tragedi gua Thailand di tahun 2018 lalu.
Saat itu Duangphet yang menjadi kapten tim sepak bola Wild Boars bersama anggota lainnya terjebak selama 9 tahri di gua Tham Luang.
Sebanyak 12 anak laki-laki dan pelatihnya diselamatkan secara dramatis.
Setelah berhasil diselamatkan Duangpetch mendapatkan beasiswa sepak bola untuk belajar di Brooke House College di Leicestershire, Inggris, pada 2022.
"Hari ini impian saya menjadi kenyataan," tulis Duangpetch di Instagram pada Agustus 2022.
"Saya akan fokus dan melakukan yang terbaik," sambungnya.
Pihak berwenang pada Rabu (15/2/2023) mengonfirmasi kematian Duangpetch Promthep.
Polisi Leicestershire mengatakan, mereka dipanggil ke asrama sekolah pada Minggu (12/2/2023) karena seorang murid, yang tidak disebutkan namanya sesuai protokol polisi di Inggris, kondisinya mengkhawatirkan.
"Murid (17) itu dibawa ke rumah sakit. Dia meninggal," kata kepolisian, dikutip dari kantor berita AFP via Kompas.com.
Polisi menambahkan bahwa kematian Duangpetch Promthep tidak dianggap mencurigakan.
Duta Besar Inggris di Bangkok Mark Gooding menulis belasungkawa di Twitter kepada keluarga Duangpetch.
Yayasan amal Zico Thailand, yang membantu Duangpetch mendapatkan beasiswa, juga menyatakan belasungkawa kepada keluarganya di Facebook.
Begitu pula rekan satu timnya yang diselamatkan dari goa, Titan Chanin Viboonrungruang.
"Saudaraku, kamu bilang kepadaku bahwa kita akan menggapai mimpi sepak bola... Kalau dunia berikutnya nyata, aku ingin kita bermain sepak bola bersama lagi, saudaraku Dom," tulisnya di media sosial.
Laporan di Thailand menyebutkan, Duangpetch terpeleset dan mengalami cedera kepala.
Dia berada di rumah sakit dengan respirator selama dua hari sebelum meninggal.
Kisah menggemparkan tim sepakbola Thailand terjebak di goa
Usai latihan sepak bola pada 23 Juni 2018, tim sepak bola Wild Boars (Moo Pa dalam bahasa Thailand) pergi ke Goa Tham Luang dengan sepeda.
Saat itu Duangpetch Promthep menjadi kapten.
Itu adalah salah satu tempat favorit mereka.
Namun nasib nahas menimpa mereka ketika badai turun dan membuat goa tergenang air.
Anak-anak tersebut akhirnya terjebak ke dalam goa tanpa cahaya dan makanan selama 9 hari.
Upaya pencarian yang melibatkan sekitar 10.000 orang terus dilakukan, kemudian mereka ditemukan oleh penyelam.
Duangpetch Promthep berusia 13 tahun saat terjebak di dalam goa.
Rekan-rekan setimnya berusia 11-16 tahun saat itu, sedangkan pelatih mereka Ekkaphon Kanthawong berusia 25 tahun.
Baca Juga: Agnez Mo Pamer Malmingan Bareng Aktor Thailand Ini, Circle dan Fotonya Langsung Bikin Iri
Para anggota tim menggunakan batu untuk menggali lubang keluar, sedangkan pelatih mereka mengajari teknik meditasi guna membantu tetap tenang dan menghirup udara sesedikit mungkin.
Penyelam mengirimi mereka makanan dan surat dari keluarga selama proses penyelamatan.
Mereka akhirnya dibawa keluar setelah dibius dengan ketamin.
Upaya penyelamatan yang menegangkan dari kisah tim sepak bola Thailand terjebak di goa selama 18 hari ini viral di seluruh dunia, lalu diangkat menjadi serial, film dokumenter, dan buku.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapten Tim Sepak Bola Thailand yang Terjebak di Goa pada 2018 Meninggal di Inggris"
(*)