Meski seret restu, namun Ping nekat menikahi pujaan hatinya.
Menurut ayah Ping saat itu, pria pujaan hati Ping bukanlah calon suami yang baik.
Jiang Ping mengaku, saat masih muda, dia sangat keras kepala.
Itu sebabnya ia mengabaikan nasihat ayahnya dan nekat mengikuti kata hati untuk menikah.
Tujuh tahun berjalan, suami Jiang Ping mulai melakukan peleehan verbal.
Selain itu, suami Jiang Ping juga sudah tidak tertarik padanya secara seksual.
Mereka jarang menghabiskan waktu intim bersama.
Setelah cari tahu, ternyata sang suami melakukan hubungan terlarang dengan ibunya sendiri.
Kedok sang suami adalah pura-pura pijat mertua (ibu Jiang Ping) di kamar.
Sementara acara pijat dilakukan, sang istri duduk di ruang tamu bersama anak-anaknya.