Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kabar menghilangnya dosen UII di Norwegia membuat gempar masyarakat.
Melansir Tribunnews.com, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini disebut sempat menghadiri kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).
Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) menghadiri acara ini pada 5-12 Februari 2023 bersama dengan rektor dan rekan-rekannya.
Fathul Wahid atau sang rektor bertemu terakhir dengan AMRP pada 11 Februari 2023 saat hendak meninggalkan Norwegia di Bandara Oslo karena berada di penerbangan berbeda.
AMRP menempuh rute pulang dari Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta sendirian.
Pada 12 Februari 2023, AMRP sempat mengirim pesan ke sang istri.
"Menunggu boarding," tulis AMRP.
Sayangnya pada 16 Februari 2023, adik AMRP tak menemukan sang kakak di Jakarta.
Baca Juga: Hilang di Luar Negeri, Dosen UII Yogyakarta Masih dalam Pencarian, Begini Kronologi Lengkapnya!
Saat sang adik menghubungi pihak angkasa pura, AMRP tak ditemukan dalam manifest pesawat itu.
"Adik (Ahmad) menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan," kata Fathul, dalam keterangan resminya.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Senin (20/2/2023), hilang lebih dari seminggu, pencarian dosen UII yang hilang di Norwegia menemui petunjuk baru.
Sang dosen terlacak masuk ke Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada Minggu (19/2/2023).
Rektor UII mengungkap bahwa sang dosen terlacak ada di Amerika Serikat pafa 13 Februari 2023, terkuak dari data United States Customs and Border Protection (US CBP).
"Berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI), AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," kata Fathul melalui keterangan tertulis.
"Namun demikian, lokasi keberadaan AMRP di Boston tidak diketahui secara pasti," sambungnya.
Pihak kampus juga tidak tahu alasan mengapa AMRP menuju Boston setelah dari Oslo melalui Istanbul.
"Begitu juga, UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa AMRP menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia," kata Fathul.
Baca Juga: Dosen UII Hilang saat Transit di Turki, KBRI Sebut Kecil Kemungkinan karena Gempa
Pihak UII pun berharap agar AMRP segera memberi kabar dan kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.
"UII dan keluarga berharap AMRP segera menghubungi untuk mengabarkan lokasi dan keadaannya," ujar Fathul.
"UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, AMRP dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan baik," sambungnya.
(*)