Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Vonis 1,5 tahun penjara yang dijatuhkan hakim untuk Richard Eliezer alias Bharada E pada Rabu (20/2/2023) lalu ternyata menimbulkan beragam kontroversi.
Pasalnya, ada yang merasa vonis 1,5 tahun untuk Bharada E terlalu ringan mengingat mantan ajudan Ferdy Sambo itu menjadi terdakwa utama yang ikut menembak Brigadir J.
Di pihak-pihak yang merasa keberatan, ternyata keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J merasakan hal yang sama.
Kala hadir di acara Kamar Rosi di Kompas TV, Yuni Artika hutabarat selaku kakak almarhum Brigadir J secara blak-blakan mengungkapkan rasa kecewa keluarga terhadap vonis Bharada E.
"Ada sedikit kekecewaan karena sangat ringan dibanding tuntutan jaksa yang 12 tahun,"
"Itu diturunkan hampir 90 persen hingga 1 th 6 bulan," ungkap Yuni Artika Hutabarat dilansir dari akun Instagram @nyinyir_update_official, Senin (20/2/2023).
Bukan tanpa alasan, Yuni menganggap bahwa Bharada E yang ikut menembak Brigadir J seharusnya mendapatkan hukuman lebih berat.
"Eliezer ini kan salah satu yang menembak Yosua, ya."
"Bukan cuma sekali, itu bukan tembakan yang membuat luka, tapi hampir mematikan."
"Masih sedikit kecewa dengan keputusan hakim," tutur Yuni.
Meski demikian, ia tetap merasa berterima kasih pada Eliezer yang sudah membuka kejahatan Ferdy Sambo.
Sebelum kasus ini terungkap, Ferdy Sambo memang membuat skenario soal tembak-menembak yang terjadi antara Bharada E dan Brigadir J yang kepergok hendak melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
"Tapi di balik itu kami juga bersyukur Eliezer menjadi salah satu pembuka kejahatan Sambo dan akhirnya mengungkap semua, apa yang sebenarnya terjadi," tutur Yuni.
Hanya saja, Yuni mengaku jika keluarganya akan lebih ikhlas jika Ricky Rizal yang menjadi justice collaborator dan mendapat vonis ringan hingga bebas sekalipun.
Pasalnya, Ricky Rizal diketahui menolak saat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Namun, Ricky Rizal kini divonis 12 tahun penjara lantaran dianggap ikut turut serta membantu dan menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.
"Keluarga sebenernya kalau Ricky Rizal seandainya dia yang menjadi JC (juctice collaborator), mungkin kami sedikit legowo,"
"Mungkin seandainya vonisnya bebas kami bisa menerima dengan cepat."
"Tapi untuk Eliezer beberapa keluarga tidak bisa secepat itu untuk menerima vonisnya," beber Yuni.
Sayangnya, pernyataan ini justru menjadi bumerang bagi keluarga Brigadir J yang dianggap netizen tak bersyukur.
"Hati2 jgn sampe yg respek jd ilfil kemudian serang balik. Jika dkt dg Tuhan bersyukur saja klau bukan karna RE adikmu msh menyandang sttus d ha*bisi karna pelecehan terhadap istri jendral. RR udh bnyk makan duit sambo trmsk uang J yg ada d rek," ujar @qiyaraqief2114.
"Sudah hilang rasa respect kepada keluarga Josua setelah bpknya bilang minta barang2 alm yg disita terutama laptop,hp,uang direkening yg katanya hilang dan dicuri pc,minta di balikin ke hak waris,,,oke itu hak mereka,tp kok kayak terlalu terburu2 statement itu keluar," kata @hastuti8332.
"Walaupun ricky rizal menolak nembak, tp Nyatanya ricky rizal turut serta menutupi semua kejdian seolah mengiyakan brigdir j melakukan pelecehan itu. Yg berani jujur terang2an kan cuma bharada E," tutur @yourdarlll membela Bharada E.
"Lah terus gimana, Ricky Rizal pun gak mau jujur di persidangan.. jangan sesali yg udah berlalu, kalo Bharada E gak jadi justice Collaborator, kasus ini gak bakal terungkap," tulis @nasibiryani_indrapura.
(*)