Clara bersyukur memiliki kakak seorang psikolog, hingga dirinya mengetahui tentang masalah mental.
"Dulu kita belum tahu mental illness itu apa. Mental health issue apa. Dulu tuh belum banyak dibahas. Thanks God, kakak aku psikolog, jadi kita banyak ngobrol soal mental illness pentingnya menjaga hati, pikiran kita, dan apapun yang kita lewatin. Kalau trauma itu jangan dikubur, jangan ditutupin, jangan dibiarin," terangnya.
"Alasan aku tidak jadi mengakhiri hidup, karena waktu itu terbesit ada mamah papah yang nunggu aku dirumah. Dan aku bersyukur banget dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai aku.
Dorongan dari sekitar kita, itu penting banget. Ketika kita dikelilingi orang-orang yang tepat, benar-benar support dan mencintai kita, itu bisa menjadi motivasi disaat pemikiran rusak itu muncul," tambahnya.
Clara juga bersyukur, bisa mendapatkan banyak ujian, karena dengan begitu banyak pengalaman yang ia terima.
"Jujur, aku bersyukur aja sih. Kalau ga ada masalah-masalah itu, mungkin aku jadi ga belajar karena masalah-masalah itu mungkin dari masalah relationship aku belajar, oh orang tepat seperti ini, mereka ga bakal nyakitin kamu, do this, do that yang membahayakan kamu.
Karena bagaimanapun juga, masalah mental, masalah emosional, apapun yang terjadi dalam.diri kita, adalah tanggung jawab kita.
Mau masalah dari luar sekeras apapun, tapi kita yang diberi tanggung jawab sama tuhan untuk menjaga hidup kita sendiri, dengan tidak mengakhiri hidup kita sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua masalah akan ada titik terangnya juga," ungkapnya.
Clara juga berpesan, saat mengalami masalah, untuk tidak mudah menyerah.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi sama diri kalian. Masalah apa yang terjadi sama kalian saat ini. Satu hal.yang bisa aku bilang adalah, jangan menyerah. Karena kita tidak tahu kedepannya.masalah itu akan membawa kita ke tempat mana. Karena Habis Gelap terbitlah terang," jelasnya.
Baca Juga: Rizal Djibran Bantah Tak Berikan Nafkah ke Sarah, Kuasa Hukum Sudah Siapkan Bukti