"Saya diperintah komandan untuk memastikan keselamatan Pak Kapolda sampai atas (helikopter)."
"Maka saya pegang erat-erat agar selamat," kata Kopda Ahmad melalui pesan singkat, Selasa (21/2/2023).
Ia memilih untuk memeluk Rusdi yang berada di tandu lantaran tak percaya 100 persen pada peralatan yang telah terpasang meski sudah sesuai safety.
Pasalnya penyelamatan darurat untuk keselamatan orang yang sedang dievakuasi harus tanpa kesalahan (zero mistake).
Banyak orang-orang penasaran apakah sang pasukan khusus ini pusing dan merasakan takut saat berputar-putar lebih 10 kali di udara.
Namun, ternyata Kopda Ahmad mengaku tidak merasa pusing apalagi takut.
Sebagai penerjun bebas (free fall) membuat lelaki 35 tahun ini cepat menyesuaikan diri di segala medan.
"Kami punya banyak keahlian, di antaranya penerjun bebas, pengendali tempur, dan spesifikasi SAR," kata Kopda Ahmad.
Sebagai informasi, helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Rusdi Hartono mendarat darurat di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) akibat cuaca buruk.
Baca Juga: Kapolda Jambi Terpaksa Bermalam Lagi di Hutan Kerinci, Bagaimana dengan Ancaman Hewan Buas?
Dikutip dari TribunToraja.com pada Rabu (22/2/2023), selain Rusdi, Helikopter Polri jenis Bell 3001 ini mengangkut Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspri Polda Jambi Kompol Ayani, dan ADC Kapolda Jambi, serta 3 orang kru.
Helikopter tersebut berangkat sekitar pukul 09.30, Minggu (19/2/2023).
Tujuan rombongan itu dalam rangka meresmikan gedung SPKT di Kerinci.
Di tengah perjalanan, sekitar pukul 10.30 WIB, barulah helikopter ini mendarat darurat di area perbukitan.
(*)