Orang tua korban menemukan bahwa anaknya tergelatak tak sadarkan diri, mereka meminta bantuan satpam komplek dan menghubungi menghubungi Polsek Pesanggrahan.
"Setelah mendapat laporan dari petugas sekuriti di Grand Permata Cluster Boulevard ini, petugas kepolisian dari Polsek Pesanggrahan datang dan langsung mengamankan orang-orang yang ada di TKP, yaitu saudari A, kemudian pelaku MDS dan juga saksi S," terang Kapolres.
Korban diketahui sempat koma saat dirawat di rumah sakit.
Buntut dari penganiayaan ini adalah disorotnya latar belakang orang tua Dandy yang merupakan petinggi Ditjen Pajak.
Karier Rafael Alun Trisambodo yang merupakan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun di ujung tanduk.
Diketahui bahwa Rafael kini telah dicopot dari jabatannya itu.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Jumat (24/2/2023), Sri Mulyani juga meminta maaf ke keluarga korban atas kejadian ini.
"Kami juga meminta maaf kepada seluruh keluarga dan kepada saudara D atas kejadian ini yang sama sekali tidak dapat dibenarkan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menilai bahwa tindakan anak pejabat itu secara tak langsung juga mencoreng Kemenkeu dan Ditjen Pajak.
"Perilaku tersebut jelas mengkhianati dan mencederai keseluruhan jajaran Kemenkeu yang saya juga yakin mereka semua sebagian besar telah dan terus bekerja secara jujur bersih dan profesional," ujar Sri Mulyani.
"Tindakan tersebut tentu adalah masalah pribadi. Namun, telah menimbulkan suatu dampak yang sangat besar terhadap persepsi Kemenkeu dan Ditjen Pajak," tambah dia.
(*)