Pasalnya sang kekasih telah mendengar kabar bahwa AG menerima perlakukan tak menyenangkan dari David.
"Klien kami sudah mengingatkan tersangka dua sampai tiga kali. Bahkan sesaat setelah turun dari mobil, AG ingatkan Mario sekali lagi untuk tak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Mangatta.
Namun, Mario Dandy rupanya tetap menganiaya David di daerah rumah teman korban di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
AG mengaku sempat terpaku dan nge-freeze saat melihat aksi penganiayaan yang dilakukan Dandy terhadap David.
"Malah dia (AG) sempat nge-freeze, itu juga sudah dikonfirmasi ke psikolog bahwa tindakan (mematung) yang dilakukan oleh saksi anak ini memang bentuk psikologis yang nge-freeze, yang diam, ketika melihat tindakan (penganiayaan) tersebut," tutur Mangatta.
AG juga membantah bahwa ia selfie atau swafoto saat David terkapar usai dianiaya Dandy.
Baca Juga: APES, Kos Mewah Mario Dandy Kini Diselidiki Kemenkeu, KPK dan PPATK Ikut Dilibatkan
AG malah memegang kepala David karena kasihan dengan korban.
"Selfie di atas tubuh D itu sama sekali tidak benar. AG justru dengan rasa kemanusiaan, tangan kirinya memegang D karena dia sedih dengan kejadian ini, dia memegang kepalanya," kata Mangatta.
"Saat korban tergeletak, dia bukan selfie, dia memegang kepalanya (korban) dan meminta pertolongan justru," tambah dia.
Melansir Kompas.com, Kombes Pol Ade Ary Syam juga menyebut bahwa AG meminta Dandy menyelesaikan masalah ini secara damai.
“Anak saksi AG di sebelah kanan mobil menyampaikan kepada tersangka MDS dan anak korban (David) agar menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam.
AG juga memangku kepala David atas perintah dari N, ibu teman David.
"Saudari N yang menolong korban itu menyampaikan, saudari N menyampaikan kepada anak saksi AG untuk meletakkan kepala anak korban ke pangkuannya, anak saksi AG dalam rangka pertolongan,” kata Ade Ary Syam.
(*)