Find Us On Social Media :

Ramadan 2023: Tata Cara Berbuka Puasa yang Baik dan Benar Sesuai Anjuran Agama

By Citra Widani, Minggu, 26 Februari 2023 | 20:14 WIB

Jelang Ramadan 2023: Simak tata cara berbuka puasa yang baik berikut ini.

Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Jelang Ramadan 2023, ada baiknya bagi umat muslim untuk mengetahui tata cara berbuka puasa yang baik sesuai anjuran syariah agama. 

Tinggal menghitung hari jelang pelaksanaan bulan Ramadan 2023, perlu diketahui bahwa berbuka puasa tak selalu tentang takjil dan makan hingga kenyang. 

Melansir nu.or.id, berikut tata cara berbuka puasa yang benar agar puasa Ramadan 2023 nanti sah dan afdol. 

1. Menyegerakan berbuka saat datang waktu maghrib

2. Berbuka terlebih dahulu sebelum shalat maghrib.

3. Sebelum berbuka puasa, terlebih dahulu diawali dengan membaca Basmalah

4. Dilanjutkan dengan makan kurma, disunahkan ganjil 3 (tiga) butir atau lebih (misalnya 5 butir)

5. Jika tidak ada kurma basah atau kurma kering, maka disunahkan berbuka dengan minum air, terutama air Zamzam sebanyak 3 (tiga) tegukan.

6. Dilanjutkan dengan minum air mineral

7. Kemudian jika tidak ada air minum, disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis atau manisan

8. Kemudian disunahkan membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas.

9. Makan dan minum secukupnya, tidak berlebih-lebihan atau bermewah-mewahan

Baca Juga: Persiapan Jelang Ramadan 2023, Ini Hal-hal yang Bisa Membatalkan Itikaf di 10 Hari Terakhir Puasa

10. Setelah selesai (tuntas) makan dan minum, kemudian membaca doa, sebagaimana tersebut dalam Kitab Shâhîh al-Bukhârî dan Riyâdh al-Shâlihîn, berikut: اَلْحَمْدُ للِهِٰ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا.

Artinya: “Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik (murni terhindar dari riyâ’ dan sum‘ah) nan berkah (berkembang, terus menerus tidak terputus), yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami” (HR. al-Bukhârî dari Abû Umâmah r.a.).

 (*)