Find Us On Social Media :

Ibu Tien Soeharto Meninggal Dunia Bukan Karena Ditembak? Tutut Soeharto Bongkar Detik-detik Ibunya Hembuskan Nafas Terakhir

By Grid., Rabu, 1 Maret 2023 | 13:53 WIB

Ibu Tien Soeharto Meninggal Dunia Bukan Karena Ditembak? Tutut Soeharto Bongkar Detik-detik Ibunya Hembuskan Nafas Terakhir

Grid.ID - Ibu Tien Soeharto meninggal dunia bukan karena ditembak?

Beberapa waktu lalu, Tutut Soeharto bongkar detik-detik ibunya hembuskan napas terakhir.

Kira-kira apa penyebab Ibu Tien Soeharto meninggal dunia?

Dikutip dari Kompas.com, Ibu Tien meninggal pada Minggu dini hari, 28 April 1996 karena serangan jantung.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Matesih, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

24 tahun berlalu, putri Ibu Tien, Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut mengenang kembali kepergian ibundanya tercinta.

Putri sulung Presiden Soeharto mengungkap detik-detik meninggalnya Ibu Tien.

Tutut Soeharto juga menjawab soal isu yang menyebut Ibu Tien meninggal karena ditembak oleh adik-adiknya.

Mbak Tutut menuliskan kenangan tentang meninggalnya Ibu Tien itu lamannya, tututsoeharto.id pada 29 April 2020 kemarin.

Ia juga membagikan tulisan itu di akun twitternya, @tututsoeharto.

Baca Juga: Selama 25 Tahun Disimpan Rapat-rapat dari Publik, Mantan Kapolri Bongkar Tabir Kematian Ibu Tien Soeharto yang Masih Jadi Misteri, Bukan Karena Ditembak?

Berikut tulisan Tutut sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari laman tututsoeharto.id, Kamis (30/4/2020);

Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT.

Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London).

Alhamdulillah, pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada.

Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar.

Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta.

Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian.

Penerbangan yang saya dapat waktu itu SQ, dan harus berhenti si Singapore.

Untuk mempercepat waktu, suami saya menjemput saya di Singapore.

Baca Juga: Sekelumit Rahasia Ibu Tien Soeharto yang Disembunyikan dari Publik, Kakak Bambang Trihatmodjo Sebut Sang Ibu Dibawa ke Kandang Kambing Sebelum Lahir, Sosok ini Bongkar Kisahnya

Kami langsung menuju ke Solo.

Jenazah ibu sudah ada disana.

Setelah bertemu ibu dan bapak, kami berangkat ke makam di Giribangun.

Saya menemani bapak satu mobil.

Di dalam perjalanan menuju makam, dengan suara yang dalam, tiba-tiba bapak bercerita.

“Ibumu pagi itu, mengeluh”

“Bapak, aku kok susah nafas yo”

“Bapak tanya mana yang sakit bu”

Ibumu bilang “Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak)”

Bapak bertanya lagi, “Dadanya sakit nggak bu”

Baca Juga: 'Mayang Ingin Diakui', Sosok Ini Ungkap Istri Bambang Trihatmodjo Sampe Ibu Tien Soeharto Hembuskan Napas Terakhir Gak Diakui Jadi Menantu: Tidak Akan Pernah Terjadi!

Ibumu berbisik “ Ora ono (tidak ada)”

Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya.

Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans.

Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera.

Saya mencoba bertanya ke bapak “Jadi ibu tidak mengeluh sakit sedikitpun pak?”

Bapak menjawab dengan tegas, “Tidak, ibu hanya mengatakan susah nafas.”

“Jam berapa itu pak?” saya bertanya.

“Kurang lebih jam 3” kata bapak.

Berarti setelah bapak sholat tahajut.

Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, “Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain.”

Bapak terdiam tidak bicara lagi.

Baca Juga: Disebut Simpan Kesaktian, Tusuk Konde Ibu Tien Soeharto Pernah Bikin Pilot Ini Ditampar dan Dihardik Gegara Hampir Asal Pungut Sembarangan Tanpa Ritual Saat Terjatuh

Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita.

Tak dapat saya bendung air mata saya.

Bapak dan ibu tak pernah berjauhan.

Beliau berdua saling mencinta, saling mendukung, dan saling membantu.

Begitu yang satu tidak ada lagi di kehidupan, maka akan terasa, ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya.

Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut.

Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi.

Tadinya saya akan diamkan saja.

Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya.

Baca Juga: Bukan Peluru Nyasar yang Jadi Penyebab Ibu Tien Meninggal Dunia, Ajudan Soeharto Beri Kesaksian Soal Misteri Kematian Istri sang Presiden ke-2 RI

Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, sayapun ikut aktif di sana.

Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya.

Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil.

Sahabat…, terima kasih yang tulus kami sampaikan, atas doa yang selalu dilantunkan untuk Ibu dan Bapak kami tercinta.

Semoga Allah SWT, membalas dengan berlipat ganda… Aamiin.

Terima kasih kami haturkan ya Allah, telah memilihkan kami terlahir dari seorang ibu yang baik, bijaksana, hormat pada orang tua dan suami dan sesepuh, penuh kasih sayang, peduli pada yang berkekurangan, membantu yang membutuhkan, memberi pada yang tidak berkecukupan.

Ya Allah ampuni dosa ibuku…

Maafkan segala kesalahannya…

Terimalah semua amal ibadahnya…

Tempatkan ibuku di sorga-Mu yang terindah, bersama Bapak dan bersama orang-orang yang datang sebelum kami, yang beriman dan Engkau sayangi.

Ibu… tenanglah di atas sana…

Baca Juga: Disebut Simpan Kesaktian, Tusuk Konde Ibu Tien Soeharto Pernah Bikin Pilot Ini Ditampar dan Dihardik Gegara Hampir Asal Pungut Sembarangan Tanpa Ritual Saat Terjatuh

Doa kami selalu menyertaimu…

We love you always ibu…

Jakarta 29 April 2020

Hj Siti Hardiyanti Rukmana.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul, 24 Tahun Berlalu, Tutut Soeharto Ungkap Detik Terakhir Ibu Tien dan Isu Meninggal karena Ditembak

(*)