Mereka berhasil masuk ke rumah kontrakan pelaku pada pukul 22.00 WIB setelah petugas yang berwenang datang.
Heri pun langsung dibuat curiga dengan adanya adukan semen di rumah pelaku, padahal tidak sedang ada bagian rumah yang rusak atau sedang direnovasi.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, ia langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.
Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat P tengah menyayat saraf nadi.
"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.
Heri kemudian menemukan sepeda motor milik Yusi.
Ia mendadak lemas, ketika melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga.
Di dalam gundukan semen tesebut menyebul gamis dan sendal yang dipakai Yusi saat pamit ingin mengaji.
"Saya lihat itu gundukan semennya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.
"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.
Baca Juga: Wanita Korban Pembunuhan yang Dicor di Bekasi Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Sang Ayah
Dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Rabu (1/3/2023), kasus ini diduga merupakan pembunuhan berencana.
Pasalnya, terekam dalam kamera CCTV di sekitar rumah pelaku, Yusi dan Heni terakhir kali terlihat di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara pada pagi harinya, Permana yang merupakan pelaku pembunuhan tampak membeli satu sak semen pada jam 07.55 WIB.
Permana diduga sengaja membeli semen tersebut lantaran sudah berniat mengecor korbannya usai dibunuh.
(*)