Burung pelatuk juga memiliki struktur pelindung otak dan bagian dalam paruh yang fleksibel.
Dengan begitu, bagian dalam paruh dapat menyerap kejutan dan hentakan yang dihasilkan saat mematuk.
Selain itu, mengutip Kompas.com, burung pelatuk juga tidak akan mengalami sakit kepala atau kerusakan otak saat mematuk kayu keras.
Alasan Burung Pelatuk Mematuk Kayu
Dalam banyak kasus, burung pelatuk mematuk kayu karena mencari makanan.
Burung-burung ini memakan serangga yang hidup di dalam pohon, jadi mereka akan mematuk sampai menemukan beberapa serangga segar untuk sarapan.
Mengutip Wonderpolis, beberapa jenis burung pelatuk juga makan bahan lain yang ditemukan di dalam pohon, seperti getah.
Kadang-kadang, burung pelatuk mematuk kayu untuk membangun rumah mereka. Mereka akan membuat sarang di dalam pohon karena aman.
Setelah sarang dibangun, burung pelatuk juga akan mematuk untuk memberi tahu orang lain bahwa daerah itu milik mereka atau untuk menarik pasangan.
Seberapa cepat burung pelatuk mematuk? Sekitar 20 kali mematuk per detik. Rata-rata, mereka akan mematuk 8.000-12.000 kali per hari!
Apakah burung pelatuk akan sakit kepala saat mematuk? Burung pelatuk memiliki fitur khusus yang melindungi mereka dari cedera saat mematuk.
Paruh burung pelatuk memiliki dua lapisan. Lapisan luar keras seperti kerang, sedangkan lapisan dalam lembut dan fleksibel.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Biologi Kelas 10, Benarkah Banteng Mengamuk Kalau Lihat Warna Merah?
Di belakang paruh, ada tulang spons yang menyerap sebagian besar dampak dari mematuk.
Di luar itu, ada cairan antara tengkorak dan otak burung pelatuk, serta tulang yang dilapisi otot yang membawa getaran ke bagian belakang tengkorak dan keluar melalui lidah.
(*)