Ia memutuskan untuk terus berlari sampai ke RS Mulyasari yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
Rumah sakit dipilih sebagai tempat pengungsian sementara supaya jika terjadi sesuatu pada ibu dan anak-anaknya, Heni bisa segera mengantar mereka.
"Saya selamatkan badan, mama saya nenek-nenek, bawa anak kecil."
"Tadi dorong-dorongan sampai pada jatuh-jatuhan," kata Heni.
"Karena panik, nyari tempatnya di sini akhirnya taruh di sini."
"Takut kalo ada apa-apa kan biar bisa langsung," sambungnya.
Heni mengungkapkan, pada saat kebakaran terjadi, dirinya beserta keluarga sedang berada di dalam rumah yang hanya berjarak 20 meter dari Depo Pertamina Plumpang.
Heni sempat mendengar petir menyambar, sebelum akhirnya keluar rumah dan melihat api sudah berkobar hebat.
"Rumah saya 20 meter dari tempat kejadian."
"Pas hujan ada petir, habis petir semua langsung teriak, begitu saya keluar rumah bledak api besar sekali, langsung pada lari semua ke jalan besar," katanya.
Baca Juga: Update Korban Ledakan Depo Pertamina Plumpang, 17 Orang Meninggal Dunia dan 51 Orang Luka-luka
Hingga Sabtu (4/3/2023) dini hari, Heni dan dua KK lainnya masih mengungsi di RS Mulyasari.