Grid.ID - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang telah memakan belasan korban jiwa dan korban luka-luka.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina Plumpang pun sempat panik dan menceritakan pengalaman mencekam saat menyelamatkan nyawa masing-masing.
Kini warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang terpaksa mengungsi ke RS Mulyasari, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Para pengungsi, yang sebagian lansia dan anak-anak ini tidur di lantai dengan alas seadanya.
Pantauan di lokasi, ada sedikitnya tiga kepala keluarga yang harus merasakan udara malam yang menusuk tubuh saat harus mengemper di lantai selasar rumah sakit.
Heni Anggraini (51), salah satunya.
Heni sekeluarga, termasuk ibunya yang seorang lansia, mengungsi ke RS Mulyasari saat kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketika api membesar, Heni mulai mencari ibu dan anak-anaknya seraya menyelamatkan mereka ke tempat lebih aman.
Bersama warga lain yang ketakutan, Heni menggandeng sang ibu dan anak-anak berlari ke arah Jalan Plumpang Semper Raya.
Baca Juga: Kebakaran di Depo Plumpang Telan 17 Korban Jiwa, Warga Bersaksi Dengar Ledakan Berkali-kali
Ia memutuskan untuk terus berlari sampai ke RS Mulyasari yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
Rumah sakit dipilih sebagai tempat pengungsian sementara supaya jika terjadi sesuatu pada ibu dan anak-anaknya, Heni bisa segera mengantar mereka.
"Saya selamatkan badan, mama saya nenek-nenek, bawa anak kecil."
"Tadi dorong-dorongan sampai pada jatuh-jatuhan," kata Heni.
"Karena panik, nyari tempatnya di sini akhirnya taruh di sini."
"Takut kalo ada apa-apa kan biar bisa langsung," sambungnya.
Heni mengungkapkan, pada saat kebakaran terjadi, dirinya beserta keluarga sedang berada di dalam rumah yang hanya berjarak 20 meter dari Depo Pertamina Plumpang.
Heni sempat mendengar petir menyambar, sebelum akhirnya keluar rumah dan melihat api sudah berkobar hebat.
"Rumah saya 20 meter dari tempat kejadian."
"Pas hujan ada petir, habis petir semua langsung teriak, begitu saya keluar rumah bledak api besar sekali, langsung pada lari semua ke jalan besar," katanya.
Baca Juga: Update Korban Ledakan Depo Pertamina Plumpang, 17 Orang Meninggal Dunia dan 51 Orang Luka-luka
Hingga Sabtu (4/3/2023) dini hari, Heni dan dua KK lainnya masih mengungsi di RS Mulyasari.
Mereka masih belum mengetahui bagaimana kondisi rumah masing-masing pascakebakaran hebat tersebut.
Kebakaran
Sebelumnya diberitakan, Depo Pertamina Plumpang terbakar pada sekuraa pukul 20.00 WIB, Jumat (4/3/2023).
Dipastikan objek utama yang menjadi titik awal api ialah pipa tangki BBM.
"Pipa tangki yang terbakar, ada satu (pipa tangki)," kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Idrisman, Sabtu (4/3/2023) di lokasi.
Pipa tangki yang terbakar kemudian menimbulkan kobaran api hebat hingga merembet ke permukiman.
Akibatnya, puluhan rumah warga di RW 01 dan RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara ludes dilalap si jago merah.
"Perambatan ke warga tadi karena ada ledakan kecil," kata Idrisman.
"Permukiman sendiri yang terdampak itu ada sebagian, mungkin satu RT di RW 09 dan ada di RW 01, jumlah rumah yang termakan belum terhitung, kisarannya puluhan," sambung dia.
Adapun pada pukul 2.00 WIB, pemadaman dipastikan sudah rampung total dengan pengerahan 52 unit mobil pemadam kebakaran serta 250 lebih personel.
Petugas saat ini masih memfokuskan diri dalam upaya pencarian korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Lansia dan Anak-anak Korban Kebakaran Pertamina Plumpang Ngemper di Lantai RS Mulyasari
(*)