Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Depo Pertamina Plumpang mendadak terbakar pada Jumat (3/3/2023), sekitar pukul pukul 20.11 WIB.
Ada 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Sementara itu, 50 orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Ternyata, lokasi Depo Pertamina Plumpang dikepung pemukiman warga, terutama di sisi Utara.
Melansir Kompas.com, bahkan tembok rumah warga saling menempel dengan tembok pembatas depo.
Dalam gambar di citra satelit Google Maps, di sisi utara, selain pembatas tembok, pemukiman warga dan area depo juga dipisahkan jalan inspeksi yang berada di dalam area depo.
Kendati demikian, batas area pemukiman penduduk dengan depo Pertamina terlalu sempit, bahkan jauh dari kata aman.
Untuk di sisi selatan dan timur, Depo Pertamina juga dikepung pemukiman padat.
Namun, kedua sisi ini, antara fasilitas penyimpanan BBM dan rumah warga, dipisahkan area perkantoran yang cukup luas, yakni PT Pertamina Niaga.
Oleh karena itu, area relatif aman apabila terjadi ledakan.
Kemudian, di sebelah Barat, Depo Pertamina Plumpang dibatasi oleh Jalan Arteri Yos Sudarso yang di atasnya berdiri Jalan Layang Tol Wiyoto Wiyono.
Belum diketahui secara resmi dari Pertamina, apakah lahan tersebut berstatus lahan Pertamina yang ditempati warga atau memang lahan milik masyarakat sekitar.
Sebab pemukiman padat tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Diketahui Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar Jumat (3/3/2023), sekitar pukul pukul 20.11 WIB.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 2.00 WIB Sabtu (4/3/2023) dini hari.
(*)