Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, meninggalkan trauma dan ketakutan pada warga sekitar.
Karena alasan ini, ada banyak sekali warga yang memilih untuk meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satunya adalah PMI Jakarta Utara yang setelah kejadian itu sempat menampung hampir 300 orang pengungsi.
Empat hari setelah kebakaran terjadi, tak sedikit warga yang mulai kembali ke rumahnya yang tidak terlalu terdampak.
Namun, ada juga warga yang enggan meninggalkan pengungsian karena adanya rasa takut dan trauma untuk kembali ke rumah.
Meski demikian, pihak PMI Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan RT dan RW setempat agar pengungsi bisa diminta untuk pulang.
“Mereka kembali ke wilayah masing-masing da itu diminta RT-nya. Bukannya kami (mengusir), tapi RT-nya bahwasanya warganya (diminta) pulang ke rumah masing-masing,” kata Triyono, pengurus PMI Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
Triyono kemudian melanjutkan bahwa PMI biasanya membuka tempat pengungsian selama kurang lebih tujuh hari setelah terjadi bencana.
Setelah tujuh hari, PMI akan menyerahkan pengungsi yang terdampak langsung bencana kebakaran ini kepada pemerintah.
“Kita memang bencana maksimal 7 hari. Setelah itu mungkin kita serahkan ke pemerintah,” pungkasnya.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya bahwa terjadi kebakaran di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya gangguan teknis ketika sedang dilakukan pengisian atau penerimaan BBM jenis Pertamax.
Gangguan teknis tersebut kemudian mengakibatkan tekanan berlebih yang akhirnya memunculkan ledakan.
Atas kejadian ini, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
(*)