Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Sari, salah satu korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, menceritakan kronologi terjadinya ledakan pada Jumat (3/3/2023) malam.
Menurut Sari, pada malam itu, ada dua ledakan yang ia sempat dengar, salah satunya seperti geledek.
Setelah ledakan kedua terjadi, saat itulah Sari mencium bau yang sangat amat menyengat.
Bau itu pula yang menurut Sari menjadi penyebab ada banyak orang yang jatuh pingsan.
"Kejadiannya pertama kan (ledakan seperti) gluduk, duar. Yang kedua itu yang bau. Bau banget, menyengat, (sampai) nggak bisa nahan," kata Sari ketika ditemui di tempat penampungan di PMI Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
"Makanya banyak yang pingsan, jatuh, itu karena bau itu. Terus ledakan itu kan kaget ya," lanjutnya.
Sari sendiri mengaku bahwa saat itu ia baru selesai salat Isya dan sedang menidurkan anaknya.
Anak pertama Sari yang masih kelas 6 SD kemudian memberitahukan bahwa telah terjadi kebakaran.
Karena panik, Sari akhirnya langsung keluar dari rumah membawa anak bungsunya.
Sedangkan anak sulungnya masih berusaha untuk menyelamatkan berkas-berkas penting di rumah.
Kelewat bingung dan panik, Sari pun menerima ajakan saudaranya untuk mengungsi menggunakan motor.
Padahal, saat itu anak pertama Sari belum keluar dari rumah sehabis menyelamatkan berkas-berkas penting.
"Ada yang ngajak, saudara, 'Udah ayo naik motor aja'. Saya naik motor lah. Namanya orang gugup ya. Pas di jalan baru inget, ya Allah anak saya, saya tinggalin," ungkap Sari.
Untungnya, anak sulung Sari masih bisa diselamatkan dan keduanya langsung bertemu lagi.
Berkas-berkas penting di rumah juga berhasil dievakuasi berkat anak sulung Sari.
" Nggak ada pikiran buat bawa apa-apa. Ya itu anak saya yang kelas 6 yang bawa berkas-berkas. Untung aja nggak apa apa, ketemu, saya cari lagi ketemu," pungkas Sari.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya bahwa terjadi kebakaran di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya gangguan teknis ketika sedang dilakukan pengisian atau penerimaan BBM jenis Pertamax.
Gangguan teknis tersebut kemudian mengakibatkan tekanan berlebih yang akhirnya memunculkan ledakan.
Atas kejadian ini, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
(*)