"Karena dalam ilmu ekonomi, kalau kita nyicil itu memang diperbolehkan. Misal kita punya cuit Rp 1 miliar, ada mobil harganya RP 500 juta."
"Kalau beli cash sisa tinggal Rp 500 juta. Kalau nyicil 20% kita masih Rp 900 juta, gue kan punya bisnis, jadi itu bisa diputerin lagi," paparnya.
Semua itu boleh dilakukan asalkan tetap ada pemasukan tiap bulannya.
"Itu asal tiap bulan kita masih bekerja. Kecuali dalam waktu 1-2 tahun kita nggak punya pemasukan lagi ya kita harus mikir 2 kali."
"Kalau misal tiap bulannya masih menghasilkan, ya nggak usah takut," ungkap Raffi Ahmad.
Kendati begitu, ia tak masalah dengan orang-orang yang enggan punya utang.
Sebab prinsip tiap orang memang berbeda-beda.
"Dulu Almarhum Olga berbeda prinsipnya sama gua. Kalau almarhum Olga, dia belinya cash. Ya tapikan setiap orang berbeda-beda, ada yang takut juga, nggak mau punya cicilan takut beban," pungkasnya.
(*)