Grid.ID - Pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dikenal tajir melintir.
Harta kekayaan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga disebut-sebut tak habis 7 turunan.
Bagaimana tidak, selain kondang sebagai artis, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga terbilang sukses dalam menggeluti bisnisnya.
Nilai valuasi bisnis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bahkan disebut-sebut capai Rp 3 triliun.
Hal itu disampaikan sendiri oleh pria yang kini berjuluk Sultan Andara.
"Rans itu sekarang valuenya (nilai investasi) udah Rp 3 triliun lho, hebat!," ujar Raffi Ahmad dalam tayangan Youtube Noice, Jumat (20/1/2023) seperti diwartakan Grid.ID sebelumnya.
Raffi tampak begitu bangga dengan bisnisnya yang telah berkembang pesat.
"Rans itu bayangin dari garasi doang, dari garasi doang lho," tutur Raffi Ahmad bangga.
"Jadi kita ini Rans dari garasi doang cuma 3 orang sekarang udah Rp 3 triliun valuasinya," imbuhnya.
Bahkan, kini upaya untuk mengembangkan bisnis RANS hingga ke taraf international pun tengah dilakukan.
"Kita lagi menghacker-hacker perusahaan perusahaan asing inves ke Rans, invest ke Noice gitu sekarang sayang," pungkas Raffi Ahmad.
Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya, Raffi Ahmad ternyata mengaku sempat memiliki banyak utang.
Utang tersebut berupa cicilan yang harus dibayarkannya pada tiap-tiap bulan.
Tak tanggung-tanggung, nilai cicilan yang harus dibayarkan oleh Raffi Ahmad mencapai Rp 2 miliar.
Hal ini diungkapnya dalam sebuah acara televisi yang kemudian viral di media sosial Instagram.
"Waktu itu, aku punya cicilan sampai sebulannya itu hampir Rp 2 miliar," aku Raffi Ahmad dikutip Grid.ID dari Instagram @insta_julid, pada Kamis (9/3/2023).
Raffi lantas mengungkapkan masa lalunya yang keliru itu.
"Dulu gua terlalu, itu juga salah," ujar Raffi lagi.
Anak Amy Qanita mengakui kesalahannya di masa lalu.
"Kalau cicilan itu jangan terlalu tinggi. Saya juga terkadang stres, tapi cuma akhirnya itu jadi pelajaran buat gua," ungkap Raffi lagi.
Presenter tajir itu pun memaparkan hal yang menurutnya lazim dalam memiliki cicilan.
"Jadi kita kalau mau menyicil itu atas kemampuan kita aja," ucap Raffi.
"Karena dalam ilmu ekonomi, kalau kita nyicil itu memang diperbolehkan. Misal kita punya cuit Rp 1 miliar, ada mobil harganya RP 500 juta."
"Kalau beli cash sisa tinggal Rp 500 juta. Kalau nyicil 20% kita masih Rp 900 juta, gue kan punya bisnis, jadi itu bisa diputerin lagi," paparnya.
Semua itu boleh dilakukan asalkan tetap ada pemasukan tiap bulannya.
"Itu asal tiap bulan kita masih bekerja. Kecuali dalam waktu 1-2 tahun kita nggak punya pemasukan lagi ya kita harus mikir 2 kali."
"Kalau misal tiap bulannya masih menghasilkan, ya nggak usah takut," ungkap Raffi Ahmad.
Kendati begitu, ia tak masalah dengan orang-orang yang enggan punya utang.
Sebab prinsip tiap orang memang berbeda-beda.
"Dulu Almarhum Olga berbeda prinsipnya sama gua. Kalau almarhum Olga, dia belinya cash. Ya tapikan setiap orang berbeda-beda, ada yang takut juga, nggak mau punya cicilan takut beban," pungkasnya.
(*)