Find Us On Social Media :

MENCEKAM! Akibat Erupsi Gunung Merapi Kondisi Langit Siang Hari Gelap Gulita Seperti Malam

By Grid., Sabtu, 11 Maret 2023 | 17:02 WIB

Kondisi desa terdampak erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023)

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedong, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer," jelas BNPB.

Tak hanya sampai di situ, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas juga terjadi di arah tenggara Gunung Merapi seperti Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.

BNPB pun mengimbau agar masyarakat menjauhi kawasan yang memiliki potensi bahaya pasca erupsinya Gunung Merapi.

Meski erupsi, status Gunung Merapi masih dalam level siaga.

Namun jika aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan maka statusnya akan ditingkatkan.

Bahaya Awan Panas Bekas Erupsi

Secara umum, awan panas atau disebut juga wedhus gembel, adalah material vulkanik yang baru keluar, lalu terendapkan.

Baca Juga: 'Kami Mohon Maaf Sedalam-dalamnya', Pria Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru Langsung Minta Maaf Usai Diringkus Polisi

Pengertian itu dijelaskan Koordinator Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto kepada Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).

"Ketika terendapkan, temperaturnya masih tinggi. Kemungkinan temperatur internalnya, kalau masih fresh banget, permukaannya pasti terlihat panas mengepul," kata Kristianto.

Meski telah terendapkan beberapa hari, suhu internal pada material awan panas masih terbilang tinggi, khususnya awan panas yang berukuran cukup tebal.

"Setelah beberapa hari, meski bagian luar sudah tidak terlihat asap mengepul, tapi suhu di dalamnya masih tinggi apalagi untuk awan panas yang tebal, tentu akan lama dinginnya," tutur Kristianto.