"Ndak papa, pokok e mung nggo ngebaki (pokoknya cuma untuk memenuhi) hanya sampai di atas saja enggak akan meletus sudah berbeda kan sudah 10 tahun lebih," jelasnya.
"Biasanya kan empat tahun kalau meletus. Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur tapi ya hanya satu kilo dua kilo karena yang ditambang kan sekitar situ," pungkas Sultan.
Kendati begitu, banyak masyarakat menduga erupsi gunung Merapi jadi penyebab cuaca buruk yang belakangan terjadi.
Terkait suhu udara panas di DIY, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta sebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik gunung Merapi.
"Tidak berhubungan dengan aktivitas Merapi," ujar Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta M. Nur Hadi dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023), dikutip dari Antara.
Nur Hadi mengatakan, suhu maksimum di DIY pada beberapa hari terakhir tercatat mencapai 33 derajat Celcius.
Lalu, apa yang membuat suhu udara terasa panas?
Ia menuturkan, suhu panas di Yogyakata disebabkan oleh cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan.
"Sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi," ucapnya.
Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran
Seperti diketahui, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu pukul 12.12 WIB.