Oleh karena itu, dia harus mengesampingkan segalanya untuk kembali ke kampung halamannya untuk mengurus sang suami.
Beberapa hari kemudian, Trieu kebetulan melihat selebaran di loker Thach Phuong.
Selebaran itu berisi pencarian orang hilang yakni anak Thach Phuong.
Memikirkan kembali pertanyaan tentang tanda lahir, Trieu berspekulasi bahwa putranya mungkin adalah putra kandung Thach Phuong.
Trieu tidak mau kehilangan anak laki-laki satu-satunya yang telah dia besarkan sejak lama, maka dia langsung menceritakan kisah itu kepada suaminya.
Tidak lama kemudian, Thach Phuong kembali ke Guangzhou untuk bekerja.
Ia langsung berbicara dengan keluarga Trieu bahwa dia ingin mendapatkan kembali putranya, Trieu Quan.
Trieu dan suami merasa patah hati, memohon Thach Phuong untuk tidak mengambil putranya, karena hanya itu yang mereka miliki.
Thach Phuong sangat simpatik tetapi juga patah hati.
Sebagai seorang ibu, dia memahami rasa sakit kehilangan seorang anak, dan bahkan lebih berterima kasih kepada keluarga Trieu karena telah membesarkan putranya menjadi manusia yang berkecukupan.
Akan tetapi ia juga ingin putra kandungnya kembali.