Meski sibuk bekerja, Tang selalu mengatur janji agar bisa bertemu dan keluar dengan anak-anaknya.
Pada saat keluar bersama, keduanya pun bertemu dengan tetangga yang baru pulang dari pasar.
Saat Tang menyuruh sang anak cepat, anaknya pun menjawabnya.
Namun sang tetangga malah bercanda.
"Kamu panggil ayah? Siapa ayahmu? Kamu yakin dia ayahmu?" ujar sang tetangga.
Lelucon ini pun membuat dendam dan luka bagi Tang terhadap keluarganya.
Tang pun mulai ragu dan kerap memandang putrinya hingga mulai berpikir bahwa bahwa putrinya bukan anak kandungnya.
Tang mulai menduga bahwa wajah putrinya tak mirip sama sekali dengannya hingga tak yakin bahwa dia adalah anaknya.
Tang pun mulai tersiksa memikirkan semua kasih sayang dan perhatiannya bukanlah untuk sang anak kandung.
Meski curiga, Tang tak memiliki bukti bahwa Li berselingkuh.
Tang juga tak berani mengungkapkan pemikirannya karena takut menyakiti hati sang anak dan istri.