Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Orang tua tentu kebanyakan akan menyayangi anak mereka sepenuh hati.
Namun lain halnya dengan sosok ayah yang satu ini.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Selasa (14/3/2023), cerita ini bermula dari pernikahan wanita bermarga Li dan pria bermarga Tang.
Pasangan ini berasal dari Hunan, Tiongkok, dan telah menikah cukup lama.
Keduanya pun dikaruniai oleh seorang putri dan seorang putra.
Kehidupan keluarga itu terlihat biasa-biasa saja dari luar.
Ekonomi mereka stabil dan anak-anak mereka semua penurut.
Tak ada cobaan yang berarti hingga sebuah lelucon dari tetangga membuat sikap Tang berubah.
Saat itu usia putri sulung Tang dan Li baru 8 tahun.
Tang mengajak anaknya pergi ke taman setelah pulang sekolah.
Meski sibuk bekerja, Tang selalu mengatur janji agar bisa bertemu dan keluar dengan anak-anaknya.
Pada saat keluar bersama, keduanya pun bertemu dengan tetangga yang baru pulang dari pasar.
Saat Tang menyuruh sang anak cepat, anaknya pun menjawabnya.
Namun sang tetangga malah bercanda.
"Kamu panggil ayah? Siapa ayahmu? Kamu yakin dia ayahmu?" ujar sang tetangga.
Lelucon ini pun membuat dendam dan luka bagi Tang terhadap keluarganya.
Tang pun mulai ragu dan kerap memandang putrinya hingga mulai berpikir bahwa bahwa putrinya bukan anak kandungnya.
Tang mulai menduga bahwa wajah putrinya tak mirip sama sekali dengannya hingga tak yakin bahwa dia adalah anaknya.
Tang pun mulai tersiksa memikirkan semua kasih sayang dan perhatiannya bukanlah untuk sang anak kandung.
Meski curiga, Tang tak memiliki bukti bahwa Li berselingkuh.
Tang juga tak berani mengungkapkan pemikirannya karena takut menyakiti hati sang anak dan istri.
Selama 10 tahun, Tang pun hidup dalam keraguan dan siksaan.
Ia mencurahkan kasih sayang terhadap sang anak lelaki, sedangkan kepada putri sulungnya ia bersikap dingin.
Sang putri merasa tertekan dan sedih karena sikap ayahnya yang tiba-tiba dingin dan tak peduli dengannya.
Hingga akhirnya saat sang putri berusia 18 tahun dan masuk kuliah.
Tang mengaku tak mau membiayai sang anak, istrinya pun murka dan merajuk pisah kamar.
Tang pun geram dan mengeluarkan semua unek-uneknya soal sang anak.
Akhirnya Li dan sang putri pun tahu mengapa Tang memiliki sikap yang dingin dan tak peduli.
Sedangkan tetangga yang menggoda mereka dulu kini telah pindah, Li pun meminta agar Tang dan putrinya tes DNA.
Hasil tes DNA pun keluar, hasil menunjukkan bahwa putri mereka dan Tang adalah ayah dan anak.
Tapi luka perih karena diacuhkan selama 10 tahun membuat sang istri meminta berpisah, sang putri pun ikut dengan Li.
Sedangkan putra mereka ikut dengan Tang.
(*)