Grid.ID - UNICEF Indonesia berupaya untuk membantu anak-anak perempuan Indonesia mematahkan stigma seputar pengalaman menstruasi dan mewujudkan kesadaran publik terhadap pentingnya akses kesehatan serta kebersihan menstruasi di Indonesia Timur.
Menurut data Profil Sanitasi Sekolah 2022 yang dipublikasikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama UNICEF, 52 persen sekolah di Indonesia memiliki fasilitas toilet perempuan dan akses kebersihan menstruasi yang kurang layak.
Untuk itu, UNICEF Indonesia dibantu oleh Softex meluncurkan karya film pendek Ana & The Red Wings.
Baca Juga: Innalillahi, Cinta Kuya Alami Kecelakaan Mobil, Uya Kuya dan Astrid Langsung Terbang ke Amerika!
Shanna Shannon atau akrab disapa Shannon, penyanyi muda sekaligus Founder of Yayasan Shanna Shannon Indonesia Banget, turut hadir dan membagikan pengalaman pribadinya pada konferensi pers dan pembukaan pameran karya tersebut.
“Aku khawatir melihat riset UNICEF yang mengatakan bahwa 1 dari 7 remaja putri di Indonesia tidak masuk sekolah pada saat menstruasi karena kurangnya edukasi dan fasilitas kebersihan. Data tersebut membuat aku tergerak untuk memberikan edukasi kepada remaja putri di beberapa sekolah di Indonesia bagian timur,” tutur Shannon.
“Aku kagum dengan program yang dilakukan Softex dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan menstruasi di tengah masyarakat, baik melalui program CSR-nya bersama UNICEF maupun film pendek dan pameran karya ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Orang Lain Nggak Akan Bisa Kepo Lagi, Begini Cara Mudah Mengunci WhatsApp Tanpa Aplikasi Tambahan
Film ini terinspirasi dari pengalaman menstruasi pertama para remaja putri di Indonesia Timur dengan segala keterbatasan yang ada.
Film pendek Ana & The Red Wings merupakan aspirasi bagi para remaja putri Indonesia untuk menerima momen menstruasi pertama dengan lebih siap dan percaya diri.
Simbolisasi Red Wings yang ditekankan Softex pada film ini, melambangkan suatu tanda pendewasaan.
Tidak hanya peluncuran film, kampanye sosial ini turut menghadirkan pameran karya Ana & The Red Wings di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat yang dihadirkan mulai dari tanggal 10 hingga 12 Maret 2023.
Dalam pameran karya Ana & The Red Wings, dilibatkan seniman lokal Ika Vantiani dan Rachel Ajeng.
Pameran karya ini menghadirkan 2 karya inspiratif dan interaktif yang menginterpretasikan simbol Red Wings sebagai lambang menstruasi pertama pada remaja berdasarkan pengalaman, maupun perasaan dari tiap seniman, yang terinspirasi dari film pendek Ana & The Red Wings.
Kadir Gunduz selaku Presiden Direktur PT Softex Indonesia menyatakan antusiasmenya bisa kembali bekerjasama dengan UNICEF Indonesia.
“Kami sangat senang dapat bekerjasama kembali dengan UNICEF Indonesia. Sebelumnya, program ini telah membawa dampak positif bagi remaja putri di daerah Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur."
Baca Juga: Ammar Zoni Ogah Mandi Beberapa Hari, Tim Kuasa Hukum Sampai Bawakan Sabun dan Sampo
"Kami berharap kemitraan ini dapat membangun kesadaran masyarakat tentang masalah seputar Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM) serta meningkatkan kesejahteraan remaja di wilayah Indonesia Timur."
"Inisiatif ini juga merupakan dukungan nyata kami terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB 2030,” kata Kadir Gunduz dalam konferensi pers di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat, 10 Maret 2023.
Tidak hanya dengan peluncuran film dan pameran, Softex melalui Kimberly-Clark Foundation juga memberikan bantuan sebesar 15 miliar rupiah kepada UNICEF Indonesia untuk program penyediaan akses fasilitas air bersih, sanitasi, dan kebersihan yang mempertimbangkan aspek kesetaraan gender dan inklusi sosial serta meningkatkan kualitas hidup remaja putri di Indonesia melalui promosi dan edukasi tentang kesehatan dan kebersihan menstruasi.
Kadir Gunduz mengatakan bantuan yang diberikan sebagai salah satu upaya nyata untuk memberikan dampak bagi masyarakat dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Kerja sama ini akan berjalan hingga tahun 2024, dimana Softex mendukung UNICEF untuk membantu 10.000 remaja putri di Indonesia Timur mengelola menstruasi mereka dengan aman dan higienis serta membantu 80.000 orang, terutama remaja putri di Indonesia Timur untuk hidup dalam lingkungan yang bersih dan higienis.
“Kurangnya pemahaman tentang kesehatan dan kebersihan menstruasi dapat mengganggu kinerja remaja putri di sekolah, dan seringkali menjadi penyebab stres dan rasa malu yang tidak perlu. Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pengetahuan yang benar tentang menstruasi penting bagi remaja putri dan juga laki-laki,” ujar Gregor Henneka selaku Direktur Penggalangan Dana dan Kemitraan UNICEF Indonesia.
(*)