Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy jadi sorotan netizen.
Sosok Mario Dandy tega melakukan penganiayaan hingga David Ozora sempat koma.
Kasus ini semakin disorot saat latar belakang sosok Mario Dandy yang merupakan anak eks pegawai Ditjen Pajak juga ikut digunjingkan.
Melansir Kompas.com, pria berusia 20 tahun ini mengaku melakukan penganiyaaan ini karena mendengar kabar bahwa David telah melakukan pelecehan seksual terhadap AG (15).
AG sendiri merupakan kekasih dari Mario Dandy dan juga mantan pacar David.
Kuasa hukum tersangka lain, Shane Lukas (19), Happy SP Sihombing menguak fakta ini.
"Iya, kalau bahasanya ya begitu. Karena kata si Shane, cerita Mario begitu, karena dia enggak ngelihat. Mario hanya ngomong kepada Shane begitu," ucap Happy.
Kendati demikian, Happy mengungkap bahwa dalam BAP, baik Shane maupun Mario Dandy tak secara gamblang mengungkap hal ini.
"Kalau di BAP, Mario itu ngomong gini, 'Shane, ini si D mengganggu AG nih'," ujar Happy.
"Namun, cerita dia (Mario) tidak eksplisit, biasa anak-anak muda kan, kadang-kadang enggak eksplisit kalau ngomong," sambungnya.
"Sudah disetubuhi atau enggak, sudah digituin atau enggak. Pokoknya si AG ini udah diganggu sama D," tambahnya.
Selain itu, terkuak pula aksi Mario Dandy setelah melakukan penganiayaan.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Jumat (17/3/2023), Mario Dandy rupanya tega menyebarkan video penganiayaan itu.
Mario Dandy sengaja menyebar video penganiayaan beberapa saat setelah melakukannya.
Dari rekonstruksi terkuak bahwa terjadi perpindahan pemegang ponsel dari Shane Lukas ke AG saat kejadian.
"Jadi diserahkan (ke AG), baru si S ini mendatangi MDS," kata Kombes Hengki Haryadi.
Polisi pun menyelidiki dugaan bahwa video ini kemudian dikirim ke Mario Dandy.
"Ini yang sedang kami selidiki kembali. Sebelum dibawa ke polsek (dikirim)," kata Hengki.
Dari penyelidikan terungkap bahwa Mario Dandy mengirim video penganiayaan ke tiga orang lain.
"Hasil pemeriksaan kami, sempat dikirimkan ke 3 pihak berbeda," kata Kombes Hengki Haryadi.
Hengki menegaskan bahwa tindakan Mario Dandy ini merupakan pelanggaran hukum.
"Oleh Mario pada 3 orang dan ini pelanggaran hukum lho. Ini delik pidana," kata Hengki.
Hengki menyebut bahwa tindakan Mario Dandy termasuk melanggar undang-undang ITE.
"Ini melaggar Undang-Undang ITE dan Undang-Undang lain yang bisa kami konstruksikan lagi," kata Kombes Hengki Haryadi.
(*)