Sabil juga dipecat dari dua SMK di Cirebon.
"Alhamdulillah, per hari ini saya sudah dikeluarkan," ucap Sabil.
Sabil juga mengungkap bahwa komentarnya adalah kritikan untuk Ridwan Kamil.
"Kritik saja sebagai warga Jabar, di mana RK sedang berhadapan dunia pendidikan SMP Tasik, tapi pakaai jas warna kuning. Mempertanyakan sih lebih tepatnya sebagai gubenur, atau kader partai, atau pribadi," tutur Sabil.
Sementara itu Ridwan Kamil memberikan pernyataan soal hal ini, tindakannya memberikan pin itu dinilai sebagai bentuk edukasi.
"Oh gini, Kang, kalau saya nge-pin, itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya enggak pakai fakta. Saya klarifikasi, sebenarnya itu," kata Ridwan Kamil.
Ia menilai bahwa komentar Sabil yang memanggil dengan 'maneh' tidak sopan dan tidak boleh ditiru.
"Kalau orang berbahasa Sunda, itu ada namanya Undak Usuk. Anda bayangkan, Anda bicara begitu (maneh) ke ibu kandung, sopan enggak?" ungkap Ridwan Kamil.
Sementara itu aksi Ridwan Kamil juga menuai pro kontar di antara netizen.
Seorang netizen sempat menyebut Ridwan Kamil cemen karena anti kritik.
"Kalau jadi pejabat publik jangan tipis kuping, harus siap dikritik bahkan dicaci maki, kalau cuma dikomentari begitu terus dipecat kan kasihan, pejabat anti kritik itu cemen pak," tulis netizen.
Ridwan Kamil pun memberikan jawaban atas komentar netizen ini.
"Sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, silahkan dibaca," tulis Ridwan Kamil.
(*)