"Selanjutnya, pelaku mengambil kayu dan menggunakannya untuk memukul korban sebanyak empat sampai lima kali sehingga mengakibatkan korban tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Tak cukup memukul korban, dikatakan Yan, pelaku menggunakan pisau kater menyayat lengan tangan kiri dan kanan korban, punggung, kedua paha, pergelangan kaki dan jari-jari kaki korban.
"Pelaku langsung menyayat dada korban sebanyak tiga kali dan menyayat perut korban sebanyak satu kali sehingga mengeluarkan darah,"
"Pelaku juga menyayat wajah kemudian bagian belakang leher sehingga kelihatan tulang leher. Pelaku menggendong korban dengan membawanya ke pinggir aliran sungai dan menenggelamkan kepala korban untuk membuat korban tidak bernyawa," katanya.
Tetap Sekolah Hingga Ikut Cari Korban
Sebelum ditangkap pada Selasa (14/3/2023), AC rupanya belagak tak tahu apapun soal Hafizah.
Kasubdit III, Ditreskrimum Polda Babel, AKBP Trihanto Nugroho bahkan mengatakan, AC beraktivitas seperti biasa sampai jenazah Hafizah ditemukan.
"Dari tersangka keseharian setelah melakukan kejahatan, memang tersangka melakukan aktivitas sewajarnya sampai hari Kamis (9/3/2023) ditemukan mayat. Tidak ada permaslahan aktivitas seperti biasa. Kegiatan masih sekolah sehari hari," katanya.
Saat Hafizah dinyatakan hilang, warga menyebut AC ikut keliling cari korban tengah malam.
Hal itu diungkapkan salah satu warga bernama Supriandi.
"Astaga ini anak yang sama-sama kek kami nyari malam-malam sekitar jam 12 malam, ni deket sungai pencucian motor," katanya.