Grid.ID - Kabar meninggalnya Syabda Perkasa Belawa, atlet bulu tangkis Indonesia karena kecelakaan menggegerkan publik.
Syabda Perkasa Belawa meninggal di usia 21 tahun.
Berikut sederet fakta dan kronologi meninggalnya Syabda Perkasa Belawa, sang atlet bulu tangkis muda berprestasi.
1. Pergi untuk Hadiri Pemakaman Nenek
Kejadian nahas ini berawal ketika Syabda bersama keluarga sedang dalam perjalanan darat dari Bekasi menuju Sragen Jawa Tengah pada Minggu (19/3/2023) malam WIB.
Saat itu mobil melewati Tol Pemalang, Jawa Tengah.
Syabda dan keluarga bertandang ke Sragen untuk menghadiri acara pemakaman nenek dari sang ibunda yang baru meninggal dunia.
Namun, di tengah perjalanan, kendaraan yang dikemudikan ayah Syabda, Muanis Hadi Sutamto, menabrak kendaraan lain dari belakang di jalan tol.
2. Kronologi Kejadian dari Polisi
Melansir Kompas.com, Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Achmad Riedwan Prevoost mengatakan, dugaan kecelakaan terjadi akibat sopir mengantuk.
Dugaan sementara, kecelakaan tersebut bermula saat mobil Camry dengan nomor polisi B 1824 KBN melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Sesampainya di lokasi kejadian, diduga pengendara dalam kondisi mengantuk," ungkap Achmad.
Setelah itu, mobil Camry yang ditumpangi Syabda Perkasa Belawa itu membentur truk dengan nomor polisi AG 8711 V, yang melaju searah di depannya.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 03.40 WIB," imbuhnya.
3. Kondisi Korban
AKP Achmad Riedwan Prevoost juga memberi keterangan kondisi Syabda Perkasa mengalami luka robek di kepala sebelah kiri.
"Syabda Perkasa mengalami cedera kepala berat, kondisi meninggal dunia setelah menjalani perawatan," jelasnya saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, saat ini semua korban kecelakaan maut tersebut dirawat dan dievakuasi ke RSI Al Ikhlas Pemalang, Jateng.
"Yang meninggal dunia ada dua orang, termasuk Syabda Perkasa. Yang masih dirawat tiga orang," kata dia.
Kecelakaan itu bukan cuma merenggut nyawa Syabda Perkasa Belawa, tetapi juga ibu sang atlet, Anik Sulistyowati (49 tahun).
Ayah Syabda dalam kondisi kritis.
Sementara itu, kakaknya, Diana Sakti Anistyawati, dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka, mengalami luka-luka.
Saat ini, sang ayah, Muanis, juga sang kakak dan adik, masih dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
4. Unggahan terakhir dibanjiri ucapan bela sungkawa
Unggahan terakhir Syabda dibanjiri ucapan bela sungkawa atas tragedi yang menimpanya.
Sang atlet mengunggah foto prestasinya yang memenangkan Iran International Challege 2023 pada 7 Februari 2023 lalu.
Ia tampak tersenyum sumringah mengenakan medali dan memegang piagam penghargaan.
"Iran International Challenge 2023
Alhamdulillah, Terimakasih buat yang mendukung dan selalu mendoakan baik.Terimakasih juga keluarga besar @indonesiaintehran dan Pak Dubes yang sudah banyak membantu dan selalu datang mendukung tim Indonesia bertanding
keep moving forward, let's go!," tulis atlet 21 tahun itu.
Netizen pun menuliskan ucapan bela sungkawa di kolom komentar.
"Selamat jalann atlet tangguh, rest in love syabda," tulis akun @yafanabilah22.
"Husnul khatimah ank baik," komentar @daisyou_nd.
5. Pernyataan PBSI
Ucapan duka pun mengalir dari berbagai kalangan atas meninggalnya Syabda, termasuk dari PBSI.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulutangkis, dan para pecinta bulutangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ucap Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam rilis yang diterima Kompas.com.
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Untuk keluarga yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala," imbuh Agung Firman Sampurna.
Perginya Syabda juga meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh masyarakat olahraga Indonesia, tak terkecuali Christian Adinata.
Christian Adinata diketahui merupakan rekan sekamar Syabda di asrama Pelatnas Cipayung, Jakara Timur.
"Saya merasa kehilangan banget dengan meninggalnya Syabda, teman sekamar saya. Syabda itu orangnya selalu nyenengin, selalu bisa membuat mood jadi tambah bagus," kata Christian Adinata.
"Dia juga sangat rajin dan tekun. Dia selalu jadi penyemangat bagi rekan-rekannya, baik saat latihan atau ketika bertanding," dia menambahkan.
(*)