Darah atlet juga telah mengalir di tubuh Syabda sejak lahir.
"Dari keluarga saya juga tidak ada darah atlet, tapi menang keluarga saya, terutama saya hobinya olahraga, tapi tidak sampai jadi atlet profesional," ujar Muanis kepada TribunSolo.com, Kamis (11/5/2022).
Sejak Syabda kecil, ia sering ikut ayahnya ketika bermain bulutangkis.
Dari situlah, timbul keinginan Syabda untuk bermain bulutangkis.
"Dia minta ke saya, ya waktu itu saya bilang, adek mau, katanya mau, akhirnya saya carikan klub terdekat dari rumah dan diterima," jelasnya.
Syabda mulai berlatih sejak berusia lima tahun, dan akhirnya berhasil masuk di PB Djarum Kudus sejak 2013.
Lalu pada 2018 lalu, ia masuk ke Pelatnas PBSI.
Syabda juga berhasil meraih medali perak PON Papua.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Syabda Perkasa Belawa, Atlet Bulu Tangkis Indonesia Meninggal setelah Kecelakaan