Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kasus tabrakan yang dilakukan oleh remaja 15 tahun tengah viral di media sosial.
Tabrakan yang terjadi di Semarang ini disorot karena korban, yakni Vito Raditya yang merupakan siswa SMA, terluka hingga koma.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Senin (20/3/2023), tante Vito Raditya, Feynita mengungkap kronologi tabrakan itu.
Feynita menyebut bahwa sebelum tabrakan itu, Vito tengah dibonceng oleh temannya yang berinisial M.
Namun, dari arah samping kiri ternyata ada motor Yamaha R25 yang dikendarai oleh KP (15) dengan kecepatan tinggi.
KP saat itu juga tengah membonceng rekannya T dan diduga hendak ke Citraland.
Muncul juga dugaan bahwa KP sengaja tak mengerem ketika tabrakan itu terjadi.
"(KP dan T) tanpa menggunakan helm saat menabrak Vito. Motor (Yamaha) 25 ini diduga mempunyai kecepatan tinggi tanpa ada upaya mengerem sehingga tabrakannya fatal," kata Feynita.
Akibat tabrakan itu, hidung dan telinga Vito berdarah dan dilarikan ke rumah sakit.
Teman Vito sendiri setengah sadar saat melihat Vito tergeletak di jalanan.
"(Rekan Vito) setengah sadar, tiba-tiba dia sudah di aspal, dan tiba-tiba di sudah di rumah sakit," jelas Feynita.
"(Vito) Dibawa ke RS Karyadi, oleh siapanya (yang membawa) saya kurang paham," sambungnya.
Vito kini koma dan luka parah di beberapa bagian tubuhnya hingga patah kaki.
"Vito mengalami luka retak di bagian tengkorak kepala, pendarahan di batang otak, patah di tulang pipi, pembengkakan dan pendarahan pada paru-paru, dan kaki patah dengan luka yang terbuka," ungkap pengisi suara dalam video tentang Vito yang beredar.
Keluarga Vito pun mendatangi keluarga KP dengan harapan bahwa ada itikad baik dan tanggung jawab karena Vito telah terluka parah.
Sayangnya, keluarga KP malah merasa diperas oleh keluarga Vito.
"Dari keluarganya sendiri, ada bilang ke saya, 'saya mau diperas seberapapun, saya mampunya segitu," ungkap Feynita.
"Saat itu saya langsung spontan, saya sedang tidak memeras Bapak, saya sedang minta tanggung jawab dan itikad baik dari Bapak'," sambungnya.
Melansir TribunTrends.com, keluarga KP bahkan meminta agar keluarga Vito memakai BPJS atau menggalang dana.
"Beliau ini tidak ada kata maaf disampaikan ke keluarga saya pada saat kejadian di hari H-nya."
"Jadi memang saat ditanya bagaimana, beliau ya bilang ya coba pakai BPJS, ya coba galang dana," kata Feynita.
"Jadi beliau pun bilang ini musibah, jangan semua ditanggung ke saya," sambungnya.
(*)