Find Us On Social Media :

Melebihi Umat Islam di Bulan Ramadan, Ari Wibowo Nekat Puasa 18 Jam Demi Jaga Kesehatan dan Kebugaran

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 20 Maret 2023 | 20:45 WIB

Ari Wibowo akui rutin puasa 18 jam sehari demi jaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Ari Wibowo membocorkan rahasia menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di usia 52 tahun.

Selain berolahraga secara teratur, Ari ternyata rutin menjalani intermittent fasting atau diet puasa.

Intermittent fasting atau diet puasa ini adalah metode mengatur pola makan dengan berpuasa selama beberapa waktu.

Metode ini ternyata mirip dengan puasa di bulan Ramadan yang dijalani oleh umat Islam.

Dengan metode ini, Ari Wibowo hanya diperbolehkan untuk makan dalam rentang waktu pukul 12 siang hingga 6 sore.

Itu berarti, ayah dua anak ini dilarang untuk makan selama 18 jam lamanya dan hanya boleh minum air putih atau minuman tanpa pemanis lainnya.

“Kalau sekarang saya makan dari jam 12 siang sampai jam 6 sore," kata Ari ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2023).

"Jadi saya skip breakfast, jam 12 makan, makan malam jam 6. Udah, selebihnya puasa terus. Puasa makan, tapi minum air putih tetap jalan terus. Minum kopi boleh (tanpa pemanis),” tuturnya.

Suami dari Inge Anugrah ini mengaku bahwa awalnya ia merasa kesulitan untuk menerapkan metode ini.

Namun seiring berjalannya waktu, Ari akhirnya bisa terbiasa melakukan intermittent fasting.

Baca Juga: Bisa Ditiru, Ini Trik Ari Wibowo Ketika Malas Berolahraga, Sekali Lakuin Langsung Ketagihan!

“Awalnya pasti sama seperti umat muslim yang puasa, awalnya sih berat. Tapi lama-lama setelah seminggu kan jadi udah terbiasa," lanjutnya.

"Sama, ini juga, awal-awal aja terasa berat, tapi lama-lama biasa,” imbuhnya.

Lebih spesifik lagi, Ari mengungkapkan bahwa metode ini ia lakukan selama empat kali dalam seminggu, yaitu hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat.

Menurut Ari, metode ini sangat sesuai untuk mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badannya.

“Kalau kita mau diet turun berat badan udah pasti cuma satu cara, kalori defisit doang."

"Jadi bagaimana kita membakar lebih banyak dari yang kita masukkan,” tutupnya.

(*)