“Nah, dia tidak apa-apa. Dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh."
"Setelah itu puasa jalan tidak ada masalah,” lanjutnya.
Menurut Wahid, pada prinsipnya suci dari hadas besar termasuk Junub, bukanlah bagian dari syarat atau rukun puasa.
Sehingga, puasa seseorang akan tetap sah jika ia belum menjalankan mandi wajib setelah Junub ataupun haid.
Namun, jika ia akan menjalankan ibadah salat, hal tersebut menjadi wajib.
Sebab, syarat sah salat adalah suci dari hadas besar maupun kecil.
Tentunya pernyataan Wahid ini bukanlah tanpa dasar.
Dikutip dari Kompas.tv, Rabu (22/3/2023), mengenai sahnya puasa bagi seseorang yang dalam keadaan junub itu ditunjukkan pula oleh dalil yang berupa Hadis Nabi Saw.
Hadis sendiri diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah.
Baca Juga: Doa Awal Puasa Ramadan Lengkap dengan Bacaan dan Artinya, Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Rasulullah saw pernah bangun pagi dalam keadaan junub karena jima’ bukan karena mimpi, kemudian beliau tidak buka puasa, (membatalkan puasanya) dan tidak pula nengqadhanya.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah).
Hadis lain yang diriwayatkan Muslim dari ‘Aisyiyah, yakni ketika Nabi juga pernah dalam kondisi junub karena mimpi, lantas beliau mandi wajib dan berpuasa.
Waktu fajar di bulan Ramadan sedang beliau dalam keadaan junab bukan karena mimpi, maka mandilah (mandi janabat) beliau dan kemudian berpuasa(HR. Muslim dari’Aisyah).
(*)