Grid.ID - Pengalaman tak menyenangkan belum lama ini dialami oleh anak Presiden RI ke-4, Alissa Wahid.
Alissa Wahid merupakan anak Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Jadi anak Presiden RI ke-4, Alissa Wahid mengaku dapat pengalaman tak menyenangkan saat pulang dari Taiwan.
Pasalnya, ia mengungkap pengalaman saat kopernya diacak-acak petugas bea cukai bandara.
Anak Gusdur yang bernama asli Alissa Qotrunnada Wahid mengaku pernah mendapat intimidasi dari oknum petugas Bea Cukai di bandara.
Kisah Alissa Wahid ini heboh di Twitter dan membuat Bea Cukai dan anak buahatau orang kepercayaan Sri Mulyani langsung menyampaikan permintaan maaf.
Sebelumnya, dalam cuitan di akun Twitter milknya @Alissawahid, Alissa Wahid mengatakan, ketika itu ia dikira seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru pulang dari Taiwan.
Alissa sempat mendapat berbagai pertanyaan sampai kopernya diacak-acak oleh oknum petugas Bea Cukai tersebut.
Pengalaman tak mengenakkan itu diceritakan Alissa Wahid saat menanggapi perlakuan buruk yang kerap didapat TKW oleh oknum petugas bandara.
Saat itu Alissa mendapat perlakuan yang tak menyenangkan saat dirinya pulang dari Taiwan.
Alissa mengaku diperiksa oleh petugas bandara dan diminta untuk membuka kopernya.
"Suatu ketika saya pulang dari Konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu. Mbak petugas nanya: 'Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya'," kata Alissa dalam cuitannya.
Seolah mecurigai Alissa, petugas kemudian memastikan kembali perihal isi koper hingga pekerjaannya di Taiwan.
"'Kerja apa 3 hari di taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?'. Kok kamu bisa belanja dan bawa barang banyak? Kamu kerja apa?'," cuit Alissa menirukan perkataan petugas Bea Cukai di Cengkareng.
Alissa kemudian menjelaskan, ia ke Taiwan untuk mengikuti sebuah konferensi internasional.
Ia hadir dalam kapasitas sebagai pengelola sebuah lembaga swayada masyarakat (LSM) di Indonesia.
"Petugas: 'Sering ya ke luar negeri?'."
"Saya: 'Ya. Bisa lihat di paspor, mbak.' Dia buka-buka paspor."
"Petugas: 'Kok sering ke luar. Kerja apa?'"
"Saya: 'LSM'," jelas Alissa.
Mendengar jawaban itu, petugas tersebut pun dengan muka kecut melepaskan Alissa.
Diakui Alissa Wahid, selama ini ketika berada di bandara ia memang bersikap seperti rakyat biasa.
Anak Gus Dur ini ternyata tak pernah dikawal layaknya keluarga pejabat lainnya.
Oleh sebab itu, Alissa menyebut wajar petugas bandara tidak mengenali siapa dirinya.
Putri Gus Dur ini menyebutkan bahwa dirinya memang tidak kerap muncul di ruang publik yang populer.
"Memang saya kan tidak banyak di ruang publik yg populer. Paling muncul urusan pembelaan rakyat atau kasus apa," cuit Alissa melalui Twitter @Alissawahid, Selasa (21/3/2023).
Alasan kedua, Alissa lebih sering pergi sendiri ketimbang ditemani asisten atau staf, berbeda dengan kebanyakan pejabat lainnya.
"Nah yg ke2 lebih penting, menurut saya. Saya kan lebih sering pergi sendiri lebih hemat krn sumberdaya saya juga terbatas. Di dalam/luar negeri. Padahal kultur kita, orang penting kan bawa asisten/staf/tim. Apalagi tokoh & pejabat. (Yg bukan tokoh & pejabat aja, bawaaa," tulisnya.
Kendati begitu, menurut Alissa dengan dirinya pergi sendiri tanpa pengawal wajar bila petugas bandara menganggap dirinya rakyat biasa.
"Jadi ya bisa dibayangkan, kalau saya di bandara itu jalan sendirian dorong koper, ya petugas2, tidak akan memperhitungkan saya sbg pejabat atau apa."
"Tidak sesuai pakem yg ada tim iringan penanda orang penting. Betul2 dilihat sbg rakyat. Maka saya mengalami semua sbg rakyat," lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak Bea Cukai pun memberikan pernyataan permintaan maaf.
Baca Juga: Innalillahi, KH Hasyim Wahid atau Adik Gusdur Dikabarkan Tutup Usia
Pihak Bea Cukai menyampaikan perlakuan tak menyenangkan tersebut melalui akun Twitter resmi @beacukaiRI.
"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia."
"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis pihak Bea Cukai, Selasa (21/3/2023).
Orang Kepercayaan Sri Mulyani Minta Maaf
Menanggapi kisah buruknya pelayanan petugas Bea Cukai yang dialami Alissa, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengakui pelayanan Bea Cukai belum sepenuhnya ideal di lapangan.
Menurutnya, tidak seharusnya prosedur pemeriksaan petugas Bea Cukai dilakukan seperti yang diceritakan Alissa.
Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini menyampaikan permintaan maaf.
"Tentu kami minta maaf kalau ada perlakuan yang tidak proper. Tentu tidak ada standar pemeriksaan seperti itu. Jadi semata-mata itu anomali, atau kelakuan oknum," tuturnya, dilansir dari Kompas.com.
Lebih lanjut Yustinus bilang, petugas Bea Cukai memang berwenang melakukan pemeriksaan terhadap koper pendatang.
Namun, hal ini dilakukan dalam rangka memastikan suatu hal yang mencurigakan.
"Atau secara profiling di luar kewajaran," ujarnya.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu disebut terus melakukan perbaikan dalam menjalankan tugasnya.
Akan tetapi, Yustinus menyebutkan, akan selalu ada individu yang menyimpang dalam praktiknya.
"Tapi apapun itu kami minta maaf kepada Bu Alissa atas kejadian tidak mengenakkan, Bea Cukai selalu membenahi diri untuk memberikan layanan yang lebih baik. Dan sekarang sudah jauh lebih baik sebenarnya," tandas Yustinus Prastowo.
Artikel ini telah tayang di laman TribunStyle dengan judul: Koper Alissa Wahid Putri Gusdur Diacak Petugas Bea Cukai, Orang Kepercayaan Sri Mulyani Minta Maaf (*)