Grid.ID - Pakaian merupakan representasi dari ungkapan karakter diri seseorang.
Seperti Zee Zee Shahab yang memutuskan untuk berhijab dengan gaya simple saat ini.
Penggunaan Hijab sendiri baginya tidak mengikuti tren, yang terpenting apa yang ia pakai nyaman.
"Tren fashion hijab dulu itu full color atau dengan aksesoris meriah, tapi sekarang lebih simple dan jadi diri sendiri, semakin ke sini semakin nyaman, sekarang tren menjelang summer."
Baca Juga: Penampilan Berhijab Ayu Ting Ting saat Puasa Hari Pertama Banjir Pujian
"Aku suka warna monokrom yang aku pilih, earthone dan kalau teman-teman perhatiin aku lebih seneng senakers, gak seneng wedges atau aku lebuh suka casual."
"Kalau cuma ikutin tren kalau gak nyaman buat apa, dengan style kita orang bisa lihat kita seperti apa, pilih fashion yang kita suka dan menceritakan tentang diri kita sendiri," jelas Zee Zee Shahab saat ditemui di acara Lauching produk Faradi, kawasan Jakarta.
Zee Zee Shahab pun menemukan satu brand hijab yang cocok dengan representasi dirinya tersebut, Faradi.
"Ada launching Faradi menurut aku ini adalah angin segar dunia fashion hijab dari kualitas hijab beda dan paternnya dipikirin ini bisa gak dipakai wanita Indonesia di sini karena panas."
"Ini bisa menjadi angin segar di dunia perhijaban, banyak yang launching hijab brand."
"Dari segi bahan enak banget adem, saya terima tantangannya pakai hijab saat lari. Ini universal bsa dipakai teman-teman lain yang enggak berhijab bisa di styling juga, Faradi bisa jadi gambar universal wanita indonesia."
"Background sama-sama pelari dan aku percaya ini bakalan adem. hawa-hawa surga," jelas Zee Zee panjang lebar.
Melalui brand Faradi, Faradina sang owner memulai debut dengan meluncurkan produk-produk baru khusus hijab atau Scarf bertema Diversity Silhouette in Colors, tema tersebut sesuai dengan tagline FARADI yaitu SERENITY IN COLORS.
Di setiap koleksi yang dihadirkan oleh FARADI mengedepankan kenyamanan serta kualitas material yang digunakan.
Selain itu inovasi dan improvisasi akan terus dilakukan untuk terus menghasilkan produk fesyen yang nyaman, trendy serta stylish.
FARADI bertujuan menjadi brand sebagai salah satu media untuk para perempuan Indonesia berkreasi dalam memadu-padankan pakaian sehingga memperlihatkan karakteristik seseorang untuk tampil lebih percaya diri.
Nilai-nilai yang diterapkan oleh produk FARADI dipastikan mengusung nilai lokal dan mampu menampilkan karakter dan kelebihan dalam diri wanita Indonesia untuk tampil menawan.
Baca Juga: Pantas Awet Muda, Begini Cara Tya Ariestya Jaga Pola Makan Selama Ramadan 2023
“Lembaran kain halus yang menggambarkan kelembutan sisi perempuan, sebagai kanvas yang bisa menjadi media untuk tampil percaya diri dengan mengedepankan karakter. Sebuah lini yang dibuat salah satu bentuk sebagai penghargaan untuk para perempuan Indonesia. Temukan arti ketenanganmu di dalam setiap koleksi yang dihadirkan,” ungkap Yang Faradina.
Untuk menjawab kebutuhan itu, FARADI menghadirkan konsep urban modern di setiap koleksi dimana target pasarnya adalah para perempuan urban berusia 20an hingga 40an yang peduli dengan tampilan simple, nyaman serta praktis, namun tidak menghilangkan unsur keestetikan sehingga mampu memberikan nafas baru bagi industri fesyen lokal melalui brand FARADI.
Untuk harga sendiri, FARADI bermain di rate Rp 250.000,- hingga Rp 4.000.000,-.
Pada koleksi pertamanya kali ini FARADI berkolaborasi dengan seniman grafis lokal lulusan IKJ yang juga tergabung dalam komunitas ARTLAB RURU sebagai Seniman Grafis, Hauritsa.
Baca Juga: Usai Sebut Jennie BLACKPINK Malas, Akun Instagram Boy William Sempat Hilang, Begini Nasibnya
Selama ini Hauritsa banyak mengusung tema social & life pada setiap karyanya. Ia tidak pernah membatasi media dalam seni grafis mulai dari performance art, Lukisan diatas kanvas, digital printing sampai dengan video.
Hal inilah akhirnya yang membuat FARADI memutuskan untuk berkolaborasi yang dituangkan melalui produk hijab scarf.
Produk hijab FARADI yang didesain oleh Hauritsa menghadirkan visual menarik yang terinspirasi dari cerita Nabi.
Permainan seni grafis murni yang dituangkan ke dalam media kain dengan bergaya modern namun unik, diharapkan akan memberikan warna baru bagi seni grafis Indonesia dan tentunya industri modest fashion muslim Indonesia.
“Saya menerima tawaran berkolaborasi dengan FARADI karena saya melihat sebagai brand modest pertama yang mendukung para seniman untuk dapat melakukan eksplorasi tanpa ada batasan. Selain itu, nilai story mengangkat cerita yang ringan yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari,” ungkap Hauritsa.
(*)