Imbas dari penganiayaan Mario Dandy Satrio, kehidupan keluarga Rafael Alun Trisambodo pun ikut jadi sorotan publik.
Rafael Alun Trisambodo mengaku harus melepaskan promosi jabatan demi mendukung proses hukum Mario Dandy.
Tangis Rafael pun pecah mengungkapkan perasaan sayangnya kepada sang anak.
"Saya menyayangi dia, sama juga saya menyayangi anak-anak saya yang lain," ujarnya saat diwawancara Fristian Griec dalam acara "Obrolan Malam Fristian".
Rafael Alun menegaskan, dirinya siap menjalani apa pun yang terjadi di masa mendatang.
Namun, dia berharap agar Mario Dandy tidak dihukum melebihi apa yang telah dia lakukan.
Hal ini mengingat perjalanan masa depan Mario Dandy masih sangat jauh untuk mendapati hukuman di penjara.
"Saya berharap anak saya tidak dihukum melebihi apa yang dia lakukan, karena dia masih punya masa depan, punya harapan, untuk dapat menjadi orang yang lebih baik," kata Rafael sambil terisak.
Namun, kata Rafael, sebagai orang tua dirinya terus membesarkan hati anaknya itu. Dia mengatakan, Mario Dandy harus siap menghadapi yang sudah terjadi.
"Yang penting, Papa berharap kamu sadar dan bertobat dan mau memperbaiki sikap dan cara hidup kamu," kata Rafael kepada Mario Dandy.
Sebelumnya Rafael Alun Trisambodo buka suara usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kasus gratifikasi.
Ia menegaskan tak pernah menyembunyikan harta seperti yang ditudingkan.
Rafael Alun mengaku tak habis pikir mengapa jadi tersangka, mengingat dirinya selama ini patuh dengan perintah KPK untuk menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Rafael Alun Trisambodo mengatakan, sejak dirinya masuk kategori wajib lapor, yakni pada 2011, dia kerap melaporkan hartanya ke KPK setiap tahunnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul
'Seperti Mau Dibunuh' Tersiksa Rafael Alun Tak Bisa Bayar THR Pegawai, Nelangsa Makan dari Tetangga
(*)