Bahkan ia menegaskan sama sekali tidak berniat menjual rumah tersebut berapapun besaran angka yang ditawarkan.
Beliau memiliki alasan kuat tak menjual rumah sederhananya meskipun ditawar orang Bandung hingga Australia.
Menurutnya, jika rumah yang telah ditempati selama 50 tahun itu dijual akan mengurangi keluarga yang akan bersilaturahmi.
“Betul itu (Rp 2,5 miliar), ditolak sama Abah, kalau dijual mengurangi keluarga (silaturahmi, red) ibaratnya, kalau gak dijual nambah keluarga,” ungkap Abah Jajang, dilansir dari kanal Youtube Hardi Artventure.
Selain itu, rumah itu memang tidak bisa dihitung secara materi karena tak ternilai harganya.
Kesehariannya, Abah Jajang dan istri selalu menikmati pemandangan indah air terjun Curug Citambur di depan rumahnya bak menikmati hidup.
Halaman rumah Abah Jajang ini pun kerap menjadi tempat wisata camping warga bahkan TNI.
Hingga saat ini, rumah dengan view pemandangan indah itu juga dihuni oleh anak-anak dan cucu Abah Jajang.
Sayangnya, sejak rumah tersebut viral, keasrian alam di sekitar tempat itu seperti tidak sama lagi seperti sebelumnya.
Pasalnya, bangunan-banguan baru seperti Kafe tampak mulai bermunculan.