PO lalu tak bisa dihubungi oleh keluarga sejak Jumat (24/3/2023).
Pihak keluarga lalu membuat laporan ke Polres Banjarnegara, pada Senin (27/3/2023).
Berdasarkan laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan ke rumah Mbah Slamet.
Ketika mendatangi sang dukun, diperoleh informasi bahwa PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan miliknya.
"Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Hendri juga mengatakan, PO telah beberapa kali memberikan uang hingga senilai Rp 70 juta kepada Mbah Slamet.
Dukun pengganda uang Banjarnegara itu juga menjanjikan akan melipatgandakan uang Rp 70 juta itu menjadi Rp 5 miliar.
Selain itu, motif pelaku melakukan aksi kejinya terhadap PO lantaran kesal terus ditagih perihal hasil dari penggandaan uang yang telah diterimanya dari PO.
"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban," jelas Hendri.
Dalam proses evakuasi korban, Mbah Slamet ternyata juga dibantu oleh salah satu tangan kanannya yaitu, BS.