Hendri membenarkan, Slamet merupakan dukun pengganda uang.
Korban yang dibunuh Slamet sebelumnya diiming-imingi bisa menggandakan uang hingga miliaran rupiah.
Korban pun tertarik menyerahkan uang puluhan juta ke Slamet.
Namun, Slamet tak kunjung membayar janjinya.
Korban pun menagih janji Slamet untuk menyerahkan uang yang sudah digandakan.
"Slamet ini kesal karena ditagih terus," kata Kapolres, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Kesal ditagih, muncul ide Slamet untuk melakukan pembunuhan.
Slamet pun akhirnya membunuh korban dengan menggunakan racun.
Jasad korban langsung dikubur di sebuah ladang.
Atas perbuatannya tersebut, Slamet Terancam hukuman mati.
Tak Sendiri
Diketahui Slamet tak sendirian dalam menjalankan bisnis menggandakan uang ini.
Ia bersama BS, yang bertugas mempromosikan bisnis penggandaan uang di media sosial.
Keduanya kini sama-sama ditetapkan sebagai tersangka.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Slamet Tohari Dukun Pengganda Uang dan Pencabut Nyawa dari Banjarnegara
(*)