Melansir Kompas.com, Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati memberikan pendapatnya atas fenomena pengobatan Ida Dayak ini.
Devie berpendapat bahwa membludaknya warga ini didasari oleh harapan agar bisa memperoleh kesembuhan.
"Maka, manusia mana pun di seluruh dunia akan mencari alternatif jalan. Artinya, manusia itu tidak pernah yang namanya melihat misalnya pengobatan ini lebih baik daripada pengobatan yang lain," kata Devie.
"Jadi, kalau orang sudah sakit, dia akan melakukan apapun agar bisa sembuh sehingga dia akan pergi ke pengobatan modern dan juga pengobatan alternatif," sambungnya.
Pengobatan tradisional seperti Ida Dayak ini juga dipilih menjadi cara meraih kesembuhan karena ada faktor geografis yang membuat masyarakat kesulitan mengakses pusat kesehatan.
"Jadi sesuatu yang dekat dengan masyarakat, mereka tidak merasa ragu lagi, tidak merasa asing dengan pengobatan seperti menggunakan tanaman, terapi terapi tubuh, itu sesuatu yang merupakan bagian dari tradisi," kata Devie.
Meski dianggap tak ilmiah, masyarakat pada intinya hanya ingin memperoleh kesembuhan terlepas dari caranya.
"Karena sekali lagi, ujungnya adalah bagaimana caranya manusia bisa bebas dari penyakitnya," kata Devie.
"Sarananya lewat pendekatan konvensional ataupun alternatif itu kan hanya bagian dari cara, ini yang perlu kita pahami," lanjutnya.
(*)