"Kalau sudah betul-betul mati baru dikubur. Kalau belum mati enggak berani ngubur," ujar Slamet yang mengaku melakukan itu seorang diri.
Selain dicampur potasium, cairan juga dicampur dengan obat penenang.
Saking cepatnya reaksi campuran minuman itu, Slamet, menyebutnya sebagai cairan ajaib.
"Potas memang ajaib," ujar Slamet tanpa menjelaskan maksudnya.
Setelah memastikan korban meninggal, Slamet segera menggali lubang untuk mengubur para korban.
Mengaku dukun pengganda uang sejak 2020 Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto pun mengungkapkan fakta lainnya, bahwa Tohari alias Slamet sudah melancarkan aksinya sejak tahun 2020 lalu.
"Sejak 2020 pengakuannya tersangka," ujar Hendri.
Namun hingga saat ini polisi masih mendalami keterangan tersangka, pasalnya keterangan yang diberikan kerap berubah-ubah.
"Ditanya lubang ini atas nama siapa lupa," ujar Hendri.
Dari catatan Kompas.com, sebagian korban adalah pasangan suami istri, empat diantaranya berjenis kelamin perempuan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Serial Killer" Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Bunuh Belasan Korban Hanya 5 Menit dengan Cairan Potas"